Assalamu’alaikum
Ketika saya sedang blog walking, saya menemukan sebuah artikel yang ditulis oleh Dicky Zaenal Arifin seorang Guru Besar Yayasan Hikmatul Iman Indonesia, bisa dilihat http://positiveinfo.wordpress.com/2007/12/25/tamimah-ruqyah-dan-tiwalah-adalah-syirik/ Betapa terkejutnya saya ketika mendapati adanya banyak sekali syubhat-syubhat yang ditulis beliau menganai terapi ruqyah. Sebelum saya membantah talbis yang dihembuskan kang Dicky ini, ada baiknya para pembaca sekalian membaca dahulu tulisan Guru Besar Yayasan Hikmatul Iman Indonesia ini.
Berikut tulisannya yang akan kami tanggapi:
I. Dicky berkata :
Ruqyah, tamimah dan Tiwalah adalah syirik
oleh: Dicky Zaenal Arifin, Guru Besar Yayasan Hilmatul Iman Indonesia.
Bismilaahir rahmaanir rahiim
Assalamualaikum Wr. Wb. Semoga Allah SWT senantiasa melindungi kita.
Saudara saudara ku seluruh umat muslimin dan muslimat, seiring dengan gencarnya promosi Ruqyah dimana mana, kita harus mengetahui secara penuh apa itu Ruqyah. Ibnu Mas’ud menuturkan : aku telah mendengar Rasulullah SAW bersabda : “Sesungguhnya Ruqyah, Tamimah dan Tiwalah adalah syirik.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
RUQYAH yaitu : yang disebut juga dengan istilah Ajimat. Ini tidak diperbolehkan karena menjurus kearah hal hal yang syirik, karena Rasulullah SAW telah mencontohkan mendoakan pada orang sakit tanpa menjampi jampi nya dan itu hanya sekedar mendoakan, sisanya ikhtiar.A’isyah r.a berkata : Biasa Nabi SAW jika menjenguk orang sakit atau didatangi orang sakit mendo’akan : Hilangkan bahaya, ya Tuhannya manusia, sembuhkanlah, hanya engkau yang dapat menyembuhkan, tiada kesembuhan kecuali daripadamu, sembuh yang tidak dihinggapi penyakit (Bukhari, Muslim)
TAMIMAH adalah sesuatu yang dikalungkan di leher anak-anak untuk menangkal dan menolak penyakit ‘ain. Jika yang dikalungkan itu berasal dari ayat-ayat Al Qur’an, sebagian ulama salaf memberikan keringanan dalam hal ini; dan sebagian yang lain tidak memperbolehkan dan melarangnya, diantaranya Ibnu Mas’ud
TIWALAH adalah sesuatu yang dibuat dengan anggapan bahwa hal tersebut dapat menjadikan seorang istri mencintai suaminya, atau seorang suami mencintai istrinya. Waki’ meriwayatkan bahwa Said bin zubair berkata : “Barang siapa yang memotong tamimah dari seseorang maka tindakannya itu sama dengan memerdekakan seorang budak.” Dan waki’ meriwayatkan pula bahwa Ibrahim (An Nakho’i) berkata : “mereka (para sahabat) membenci segala jenis tamimah, baik dari ayat ayat Al Qur’an maupun bukan dari ayat ayat Al Qur’an.”
Apabila kita bercermin pada hal tersebut, maka sudah jelas bahwa Rasulullah SAW melarang kita melakukan Ruqyah, Tamimah dan Tiwalah karena itu adalah perbuatan syirik. Pelaksanaan dari Ruqyah itu sendiri adalah dengan menjampi jampi seseorang yang sakit baik itu penyakit psikis maupun penyakit fisik. Jampi dan mantera mantera tersebut menggunakan ayat ayat Al qur’an atau menggunakan bahasa arab.Sebagaimana yang kita ketahui bahwa pada Zaman Jahilyah banyak sekali orang mempelajari sihir dan mempraktekkannya, caranya adalah dengan menggunakan berbagai macam bacaan bacaan atau jampi jampi yang disesuaikan dengan suku bangsa itu sendiri misalnya orang sunda akan menggunakan bahasa sunda kuno untuk mantera sihirnya, orang arab akan menggunakan bahasa arab ketika menjampi jampi kan sihirnya. Untuk mengubah pola semacam begitu, Rasulullah SAW tidak melakukannya secara frontal atau langsung, tetapi dengan cara yang halus dan perlahan lahan untuk menghindari perpecahan pada umat islam.
Allah SWT ber Firman dalam QS. Al-Baqarah 102 :
[102] Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya setan-setan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorang pun sebelum mengatakan: “Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir”. Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan istrinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudarat dengan sihirnya kepada seorang pun kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang memberi mudarat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barang siapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui.
QS. Al-Falaq :
[1] Katakanlah: “Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh, [2] dari kejahatan makhluk-Nya, [3] dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, [4] dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, [5] dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki”.
Di dalam ayat tersebut dinyatakan bahwa pengerjaan sihir adalah menggunakan bacaan bacaan tertentu sebagai ritualnya, dan di ayat selanjutnya sihir banyak pula dilakukan oleh kaum wanita dengan teknis yang sama yaitu menjampi dan menghembus pada buhul buhul. Biasanya sihir diikuti dengan berbagai macam syarat, agar manteranya ampuh. Kejahatan yang dilakukan oleh para tukang sihir sebagaimana dan dilakukan oleh syaitan syaitan, disebut syaitan karena sifat kejahatannya itu sendiri. Kita ketahui pula bahwa yang namanya syaitan itu adalah sifat, bisa Jin dan bisa pula Manusia.
Allah SWT berfirman dalam QS. An Nas :
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
[1] Katakanlah: “Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia. [2] Raja manusia.
[3] Sembahan manusia. [4] dari kejahatan (bisikan) setan yang biasa bersembunyi, [5] yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia. [6] dari (golongan) jin dan manusia. Kita pun bisa menjadi syaitan yang berwujud manusia apabila melakukan kejahatan kejahatan, malah sering terjadi mungkin kejahatan manusia jauh lebih jahat dari iblis. Apabila kita melihat dari ayat ayat tersebut diatas, adalah wajar Rasulullah SAW melarang kita melakukan Ruqyah karena, apa bedanya kita dengan tukang tukang sihir yang melakukan jampi jampi, hanya jampinya dirubah dengan menggunakan ayat ayat Al Qur’an atau dengan bahasa arab. Al Qur’an bukanlah kumpulan mantera mantera, tapi adalah petunjuk bagi kaum yang berpikir.
Allah SWT berfirman dalam QS. Ya Sin 62 :
[62] Sesungguhnya setan itu telah menyesatkan sebahagian besar di antaramu. Maka apakah kamu tidak memikirkan? Pola penyesatan syaitan amatlah sangat halus, terkadang sorga menjadi seperti neraka dan neraka seperti sorga, terlihatnya baik padahal belum tentu. Hal seperti inilah yang harus kita waspadai, karena syaitan itu bisa berkedok apa saja, bahkan bisa berkedok ulama. Kebanyakan masyarakat kita sangat mudah terpengaruh oleh penampilan, asalkan bahasa arab fasih, memakai gamis atau baju koko, pasang janggut tanpa kumis, kening hitam, langsung dipercaya, padahal belum tentu, karena hanya Allah SWT lah yang mengetahui persis bagaimana sebenarnya dibalik penampilan keren itu. Selaku umat islam yang mau berpikir, sebaiknya berhati hati, janganlah terpengaruh oleh penjampi penjampi berkedok agama. Apabila kita melihat dari sejarah, telah dibuktikan bahwa metoda Ruqyah itu sama sekali tidak efektif. Maka oleh sebab itu seorang Cendekiawan Muslim bernama Ibnu Sina, merancang kedokteran yang merupakan metoda amat sangat ilmiah, untuk mengobati orang sakit secara nyata dan dapat dipertanggungjawabkan. Tidak perlu seseorang itu disiksa dengan pukulan pukulan , lalu dibiarkan menggelepar gelepar, di jampi jampi, tanpa mengerti bahwa sebenarnya orang itu stress bukan kesurupan, bahkan pernah kejadian orang yang mengalami schizophrenia dikatakan mengalami bisikan gaib dari Jin, sehingga tambah stress. Ini berbahaya, karena metoda Ruqyah mengajarkan orang untuk tidak berpikir, dan mengajarkan pula lari kearah mistis. Mungkin karena menjampi itu lebih mudah daripada berpikir, dan lebih mudah pula daripada menganalisa secara objektif, dimunculkanlah Ruqyah ini. Mudah sekali, tinggal menghapal beberapa ayat untuk dijadikan Jampi atau Mantera, rubah penampilan, pasang tarif administrasi, jadilah pe–Ruqyah .
Allah SWT berfirman dalam QS. Al Baqarah 164 :
[164] Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering) -nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; Sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan. Allah SWT di ayat tersebut jelas sekali menyuruh kita untuk berpikir, dan terdapat puluhan ayat lagi yang menyuruh kita berpikir, tidak ada satupun ayat di Al Qur’an menyuruh kita untuk menjampi jampi. Maka oleh sebab itu, marilah, sebagai umat muslim sejati, sebaiknya pandai memilah milih, mana yang haq, dan mana yang bathil , karena perbedaannya sangat tipis sekali.
SANGGAHAN KAMI :
A. Guru besar HI mengatakan : RUQYAH yaitu : yang disebut juga dengan istilah Ajimat. Ini tidak diperbolehkan karena menjurus kearah hal hal yang syirik, karena Rasulullah SAW telah mencontohkan mendoakan pada orang sakit tanpa menjampi jampi nya dan itu hanya sekedar mendoakan, sisanya ikhtiar.A’isyah r.a berkata : Biasa Nabi SAW jika menjenguk orang sakit atau didatangi orang sakit mendo’akan : Hilangkan bahaya, ya Tuhannya manusia, sembuhkanlah, hanya engkau yang dapat menyembuhkan, tiada kesembuhan kecuali daripadamu, sembuh yang tidak dihinggapi penyakit (Bukhari, Muslim)
Perkataan Guru Besar Hikmatul Iman (yang akan kami singkat menjadi GBHI) yang mengatakan bahwa ruqyah itu adalah ajimat yang syirik, telah menggiring opini kita untuk tidak lagi membedakan mana ruqyah yang syar’i dan syirik. Ini sangat membahayakan akidah. Sebab sesungguhnya ruqyah itu terbagi dua ada yang syar’i dan ada yang syirik sebagaimana Rosulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Perlihatkan kepadaku ruqyah kalian, dan tidak apa-apa melakukan ruqyah selama tidak ada unsur syirik” (HR.Muslim). Penjelasan lengkap tentang Ruqyah syar’iyyah bisa dilihat di http://ruqyah-online.blogspot.com/2007/12/ruqyah-syariyyah. dan penjelasan lengkap mengenai ruqyah syirkiyyah bisa dilihat di http://ruqyah-online.blogspot.com/2007/12/ruqyah-syirkiyyah.html”
Dengan ke dhaifannya GBHI mengatakan “ karena Rasulullah SAW telah mencontohkan mendoakan pada orang sakit tanpa menjampi jampi nya dan itu hanya sekedar mendoakan, sisanya ikhtiar”.
Wahai GBHI kami khawatirkan orang akan tertawa dengan pernyataan anda ini? Ruqyah itu sendiri adalah doa dan pengertian secara bahasa adalah jampi-jampi atau mantera, jadi Rasul pun membaca jampi-jampi juga bos. Bedanya Rasulullah membaca jampi dengan bacaan doa yang pasti syar’i. Dalam benak anda pasti sudah terkonotasikan bahwa jampi itu bukan doa padahal pengertian secara bahasa itu sama aja.
Bos, definisi ruqyah secara syar’i (ruqyah syar’iyyah) adalah jampi-jampi atau mantera yang dibacakan oleh seseorang untuk mengobati penyakit atau menghilangkan gangguan jin atau sihir atau untuk perlindungan dan lain sebagainya, dengan hanya mengguna kan ayat-ayat Al-Qur`an dan atau do`a-do`a yang bersumber dari hadits-hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan atau do`a-do`a yang bisa dipahami maknanya selama tidak mengandung unsur kesyirikan. Semoga GBHI bisa mengerti penjelasan kami ini. Cukup penjelasan Yusuf al-Qaradhawi di klik di sini (jika web tidak muncul klik sekali lagi pada alamat webnya) yang akan meluruskan pemahaman anda yang keliru mengenai definisi ruqyah secara bahasa adalah jampi atau mantra. Yusuf Qaradhawi mengatakan :
HAK DAN KEWAJIBAN KELUARGA SI SAKIT DAN TEMAN-TEMANNYA (12/25) Dr. Yusuf Qardhawi MENJAMPI SI SAKIT DAN SYARAT-SYARATNYA Diantara hal yang berdekatan dengan bab ini ialah jampi-jampi syar'iyah yang bersih dari syirik, terutama yang diriwayatkan dari Rasulullah saw., dan khususnya jika dilakukan oleh orang muslim yang saleh. Imam Muslim meriwayatkan dari Auf bin Malik, ia berkata: "Kami menggunakan jampi-jampi pada zaman jahiliah, lalu kami tanyakan, Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu mengenai hal itu?' Beliau menjawab, 'Tunjukkanlah kepadaku jampi-jampimu itu. Tidak mengapa menggunakan jampi-jampi, asalkan tidak mengandung kesyirikan.'"39 Imam Muslim juga meriwayatkan dari Jabir, katanya: "Rasulullah saw. pernah melarang jampi-jampi Kemudian datanglah keluarga Amr bin Hazm seraya berkata, 'Wahai Rasulullah, kami mempunyai jampi-jampi yang biasa kami pergunakan kalau disengat kala.' Jabir berkata, 'Lalu mereka menunjukkannya kepada Rasulullah.' Kemudian beliau bersabda, 'Saya lihat tidak apa-apa, barangsiapa yang dapat memberikan manfaat kepada saudaranya maka hendaklah ia memberikan manfaat kepadanya.'"40 Al-Hafizh berkata, "Suatu kaum berpegang pada keumuman ini, maka mereka memperbolehkan semua jampi-jampi yang telah dicoba kegunaannya, meskipun tidak masuk akal maknanya. Tetapi hadits Auf itu menunjukkan bahwa jampi-jampi yang mengandung kesyirikan dilarang. Dan jampi-jampi yang tidak dimengerti maknanya yang tidak ada jaminan keamanan dari syirik juga terlarang, sebagai sikap kehati-hatian, disamping harus memenuhi persyaratan lainnya."41 Kebolehan menggunakan jampi-jampi ini sudah ada dasarnya dari sunnah qauliyah (sabda Nabi saw.), sunnah fi'liyah (perbuatan beliau), dan sunnah taqririyah (pengakuan atau pembenaran beliau terhadap jampi-jampi yang dilakukan orang lain). Bahkan Nabi saw. sendiri pernah menjampi beberapa orang sahabat, dan beliau pernah dijampi oleh Malaikat libril a.s.. Beliau juga menyuruh sebagian sahabat agar menggunakan jampi-jampi, dan menasihati sebagian sanak keluarganya dengannya. Dan beliau membenarkan sahabat-sahabat beliau yang menggunakan jampi-jampi. Diriwayatkan dari Aisyah bahwa Rasulullah saw. apabila ada seseorang yang mengeluhkan sesuatu kepada beliau, atau terluka, maka beliau berbuat demikian dengan tangan beliau. Lalu Sufyan --yang meriwayatkan hadits-- meletakkan jari telunjuknya ke tanah, kemudian mengangkatnya kembali seraya mengucapkan: "Dengan menyebut nama Allah, debu bumi kami, dengan ludah sebagian kami, disembuhkan dengannya orang sakit dari kami dengan izin Tuhan kami."42 Dari keterangan hadits ini dapat kita ketahui bahwa beliau mengambil ludah beliau sedikit dengan jari telunjuk beliau, lalu ditaruh di atas tanah (debu), dan debu yang melekat di jari tersebut beliau usapkan di tempat yang sakit atau luka, dan beliau ucapkan perkataan tersebut (jampi) pada waktu mengusap. Diriwayatkan juga dari Aisyah, dia berkata, "Adalah Rasulullah saw. apabila beliau jatuh sakit, Malaikat Jibril menjampi beliau."43 Juga dari Abu Sa'id bahwa Malaikat Jibril pernah datang kepada Nabi saw. dan bertanya, "Wahai Muhammad, apakah Anda sakit?" Beliau menjawab, "Ya." Lantas Jibril mengucapkan: "Dengan menyebut nama Allah, saya jampi engkau dari segala sesuatu yang menyakitimu, dari kejahatan semua jiwa atau mata pendengki. Allah menyembuhkan engkau. Dengan menyebut narna Allah saya menjarnpi engkau."44 Diriwayatkan dari Aisyah bahwa Nabi saw. apabila sakit membaca dua surat al-Mu'awwidzat (Qul A'uudzu bi Rabbil-Falaq dan Qul A'uudzu bi Rabbin-Naas) untuk diri beliau sendiri dan beliau meniup dengan lembut tanpa mengeluarkan ludah. Dan ketika sakit beliau berat, aku (Aisyah) yang membacakan atas beliau dan aku usapkannya dengan tangan beliau, karena mengharapkan berkahnya.45 Diriwayatkan dari Aisyah juga bahwa Rasulullah saw. pernah menyuruhnya meminta jampi karena sakti mata.46 Juga diriwayatkan dari Jabir bahwa Nabi saw. pernah bertanya kepada Asma' binti Umais: "Mengapa saya lihat tubuh anak-anak saudaraku kurus-kurus, apakah mereka ditimpa kebutuhan?" Asma' menjawab, 'Tidak tetapi penyakit 'ain yang menimpa mereka.' Nabi bersabda, 'Jampilah mereka.' Asma' berkata, 'Lalu saya menolak.' Kemudian beliau bersabda, "Jampilah mereka."47 Disamping itu, pernah salah seorang sahabat menjampi pemuka suatu kaum --ketika mereka sedang bepergian dengan surat al-Fatihah, lalu pemuka kaum itu memberinya seekor kambing potong, tetapi sahabat itu tidak mau menerimanya sebelum menanyakannya kepada Nabi saw.. Lalu ia datang kepada Nabi saw. dan menginformasikan hal itu kepada beliau seraya berkata, "Demi Allah, saya tidak menjampinya kecuali dengan surat al-Fatihah." Lalu Nabi saw. bersabda, "Terimalah pemberian mereka itu, dan berilah saya sebagian untuk saya makan bersama kamu
Omong-omong soal “ikhtiar”, tulisan GBHI telah menjelaskan bahwa A’isyah r.a berkata : Biasa Nabi SAW jika menjenguk orang sakit atau didatangi orang sakit mendo’akan : Hilangkan bahaya, ya Tuhannya manusia, sembuhkanlah, hanya engkau yang dapat menyembuhkan, tiada kesembuhan kecuali daripadamu, sembuh yang tidak dihinggapi penyakit (Bukhari, Muslim). Sebagai GBHI tentu memiliki tenaga dalam yang super tinggi (seperti Sun Go Kong dalam cerita Dragon Bal yang berevolusi menjadi super saiya 3) maka tentunya dalam mengobati orang sakit juga menggunakan ikhtiar sarana tenaga dalam (dengan konsentrasi lalu mengeraskan perut atau dada, membayangkan jurus tertentu lalu mulai mengalirkan tenaga dalam untuk menghancurkan penyakit).
Sesungguhnya cara pengobatan tersebut amat berbeda dengan cara Rasulullah. Rasulullah ketika menjenguk orang yang sakit dengan cara meruqyahnya seperti hadits diatas lalu biasanya Rasulullah menganjurkan untuk berbekam, minum madu, konsumsi habbatussauda atau obat-obat alami lainnya. Jika memang sarana Tenaga dalam itu benar-benar ada dalilnya maka pasti ada hadits yang menjelaskan Rasulullah mempersiapkan tenaga dalamnya dengan konsentrasi lalu mengeraskan perut atau dada, membayangkan jurus tertentu lalu mulai mengalirkan tenaga dalam untuk menghancurkan penyakit. Pasti juga ada hadits yang menjelaskan Nabi mempersiapkan para shahabatnya latihan jurus-jurus TD sebagai persiapan salah satunya untuk mengobati suatu penyakit. Nyatanya tidak ada tuh???? Maka mengobati sakit dengan sarana TD adalah bid’ah yang tidak ada tuntunannya.
B. Sang GBHI mengatakan : ” Apabila kita bercermin pada hal tersebut, maka sudah jelas bahwa Rasulullah SAW melarang kita melakukan Ruqyah, Tamimah dan Tiwalah karena itu adalah perbuatan syirik. Pelaksanaan dari Ruqyah itu sendiri adalah dengan menjampi jampi seseorang yang sakit baik itu penyakit psikis maupun penyakit fisik. Jampi dan mantera mantera tersebut menggunakan ayat ayat Al qur’an atau menggunakan bahasa arab. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa pada Zaman Jahilyah banyak sekali orang mempelajari sihir dan mempraktekkannya, caranya adalah dengan menggunakan berbagai macam bacaan bacaan atau jampi jampi yang disesuaikan dengan suku bangsa itu sendiri misalnya orang sunda akan menggunakan bahasa sunda kuno untuk mantera sihirnya, orang arab akan menggunakan bahasa arab ketika menjampi jampi kan sihirnya. Untuk mengubah pola semacam begitu, Rasulullah SAW tidak melakukannya secara frontal atau langsung, tetapi dengan cara yang halus dan perlahan lahan untuk menghindari perpecahan pada umat islam”.
Sanggahan kami :
Pernyataan anda yang menjelaskan : “ Apabila kita bercermin pada hal tersebut, maka sudah jelas bahwa Rasulullah SAW melarang kita melakukan Ruqyah, Tamimah dan Tiwalah karena itu adalah perbuatan syirik. Pelaksanaan dari Ruqyah itu sendiri adalah dengan menjampi jampi seseorang yang sakit baik itu penyakit psikis maupun penyakit fisik.” Menunjukkan anda sangat jauh dari penjelasan jumhur ulama. Bos, anda harus membuka kitab-kitab para ulama (sebagai perwaris ilmu nabi) yang ahli hadits. Jangan menggunakan akal atau pendapat atau sangkaan sendiri yang tidak ada sandaran dalil yang kuat, penjelasan anda yang mengatakan ruqyah itu syirik jangan asal tabrak sana sini, anda harus bisa membedakan ruqyah yang syar’i dan ruqyah yang syirik.
Syekh Ibnu hajar al-‘Asqalani berkata, “Para ulama’ telah sepakat (ijima’) bahwa ruqyah dibolehkan apabila memenuhi tiga kriteria”. (Fathul Bari : 10/206).
1.Bacaanya Terdiri Kalam Allah (al-Qur’an) atau Dengan Asma’ dan Sifat-Nya atau Hadits Rasul.
Dari kriteria diatas maka jika ada yang mengobati orang sakit menggunakan bacaan Al-Qur’an dan doa-doa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam namun menambahi metodenya dengan cara-cara yang bid’ah dan penuh kesyirikan seperti menggunakan jurus-jurus pernapasan tenaga dalam, menggetar-getarkan tangannya seolah-olah mengalirkan sesuatu kekuatan, memakai ilmu-ilmu metafisik, atau pun selain menggunakan bacaan Al-Qur’an dan doa-doa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ia juga menggunakan mantra-mantra aji kesaktian (Aji Kulhu Geni, Aji Kulhu Sungsang, dst) sudah merupakan bentuk kesyirikan sebab sudah sangat melanceng dari apa-apa yang telah dituntunkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
2.Bacaannya Terdiri Dari Bahasa Arab atau bahasa yang bisa dipahami
GBHI mengatakan : Sebagaimana yang kita ketahui bahwa pada Zaman Jahilyah banyak sekali orang mempelajari sihir dan mempraktekkannya, caranya adalah dengan menggunakan berbagai macam bacaan bacaan atau jampi jampi yang disesuaikan dengan suku bangsa itu sendiri misalnya orang sunda akan menggunakan bahasa sunda kuno untuk mantera sihirnya, orang arab akan menggunakan bahasa arab ketika menjampi jampi kan sihirnya. Untuk mengubah pola semacam begitu, Rasulullah SAW tidak melakukannya secara frontal atau langsung, tetapi dengan cara yang halus dan perlahan lahan untuk menghindari perpecahan pada umat islam”.
Bos, berkacalah dengan hadits ini : Rosulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Perlihatkan kepadaku ruqyah kalian, dan tidak apa-apa melakukan ruqyah selama tidak ada unsur syirik” (HR.Muslim) hadits ini mencaritakan ada seseorang yang biasa menjampi dengan jampian menggunakan bahasa setempat (bahasa arab) yang berkonsultasi dengan Nabi mengenai jampiannya, maka Nabi mengatakan “Perlihatkan kepadaku ruqyah kalian, dan tidak apa-apa melakukan ruqyah selama tidak ada unsur syirik”. Hadits ini dalil Rasulullah tetap membolehkan jampian asalkan kata-katanya tidak mengandung syirik dan malah menganjurkan bukannya hendak mengubah pola jampian dengan bahasa setempat tetapi beliau mengarahkan jampian tersebut agar tidak syirik. Bisa saya contohkan, kita bisa menjampi dengan kata-kata daerah jawa yang bisa dipahami artinya seperti Ya Gusti Allah kulo nyuwun tulong mari karo sedulurku iki ( ya Allah aku mohon kesembuhan pada saudaraku ini ).
Kata-kata ini tetap diperbolehkan sebab berupa doa, sebagaimana kita juga sering berdoa dengan menggunakan bahasa Indonesia. Adapun yang jampian yang dilarang dalam bahasa jawa contohnya Ya Nyi Roro Kidul kulo nyuwun tulong mari karo sedulurku iki ( ya Nyi Roro Kidul aku mohon kesembuhan pada saudaraku ini ) ini termasuk jampian syirik bos, yang dilarang Nabi, termasuk juga bahasa-bahasa kuno yang kita tidak tahu artinya ini dilarang untuk menjaga agar terhindar dari syirik.
Ibnu Taimiyyah berkata, “Adapun pengobatan orang yang kesurupan dengan ruqyah, maka bacaan yang dibaca itu ada dua macam. Apabila bacaan ruqyah tersebut terdiri dari kalimat yang bisa dipahami maknanya dan dibolehkan oleh agama Islam, maka bacaan seperti itu dibolehkan. Karena telah ditegaskan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengizinkan penggunaan ruqyah selama tidak mengandung kesyirikan. (Lihat HR.Muslim No.2200, red). Tapi bila di dalamnya mengandung kalimat yang diharamkan, seperti ada kesyirikan atau maknanya tidak bisa dipahami atau mengandung kekufuran, maka tidak seorang pun diperkenankan untuk memakainya. Walaupun terkadang dengan kalimat tersebut jin mau keluar dari tubuh orang yang kesurupan. Karena bahaya kekufuran lebih besar adanya daripada manfaat kesembuhan yang diperoleh.” (Majmu’ul Fatawa : 23/277).
GBHI mengatakan : Untuk mengubah pola semacam begitu, Rasulullah SAW tidak melakukannya secara frontal atau langsung, tetapi dengan cara yang halus dan perlahan lahan untuk menghindari perpecahan pada umat islam”.
Mengubah apa bos?? mengubah Penggunaan jampian dengan bahasa setempat atau menghilangkan jampian?????? Justru melarang pola penggunaan jampian syar’i dengan bahasa setempat, Islam seolah-olah begitu eksklusifnya yang bisa mengakibatkan perpecahan diantara umat Islam.
3.Hendaklah Diyakini Bahwa Bacaan Ruqyah Tidak Berpengaruh Dengan Sendirinya, Tapi Berpengaruh Karena Kuasa dan Izin Allah
C. GBHI mengatakan :
QS. Al-Falaq : [1] Katakanlah: “Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh, [2] dari kejahatan makhluk-Nya, [3] dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, [4] dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, [5] dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki”.
QS.An-Naas :Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. [1] Katakanlah: “Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia.[2] Raja manusia. [3] Sembahan manusia. [4] dari kejahatan (bisikan) setan yang biasa bersembunyi, [5] yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia. [6] dari (golongan) jin dan manusia.
Kita pun bisa menjadi syaitan yang berwujud manusia apabila melakukan kejahatan kejahatan, malah sering terjadi mungkin kejahatan manusia jauh lebih jahat dari iblis. Apabila kita melihat dari ayat ayat tersebut diatas, adalah wajar Rasulullah SAW melarang kita melakukan Ruqyah karena, apa bedanya kita dengan tukang tukang sihir yang melakukan jampi jampi, hanya jampinya dirubah dengan menggunakan ayat ayat Al Qur’an atau dengan bahasa arab. Al Qur’an bukanlah kumpulan mantera mantera, tapi adalah petunjuk bagi kaum yang berpikir.
Sanggahan kami : Dengan Surah Al-Falaq dan An-nas menjadi dalil bagi GBHI untuk mengatakan ruqyah itu syirik. Sekali lagi jangan alergi dengan ruqyah bos lalu mencari dalil untuk mengatakan ruqyah itu syirik……………..Jika anda berilmu syar’i dan mengikuti pendapat jumhur ulama maka anda akan bisa membedakan ruqyah syar’i dengan ruqyah syirik. Namun sayang anda sama sekali tidak mengindahkan penjelasan para ulama yang memang mempunyai kredibilitas untuk menafsirkan Al-Qur’an wa Sunnah.
GBHI mengatakan : “apa bedanya kita dengan tukang tukang sihir yang melakukan jampi jampi, hanya jampinya dirubah dengan menggunakan ayat ayat Al Qur’an atau dengan bahasa arab…..”.
Kami katakan :Bos bedanya adalah tukang sihir menggunakan jampi-jampi syirik sedangkan ruqyah syar’iyyah menggunakan bacaan dari Al-Qur’an dan Sunnah. Ini sudah dijelaskan panjang lebar oleh para ulama.
GBHI mengatakan : “Al Qur’an bukanlah kumpulan mantera mantera, tapi adalah petunjuk bagi kaum yang berpikir. “
Lalu GBHI juga menjelaskan dengan penjelasan yang sama : Allah SWT di ayat tersebut jelas sekali menyuruh kita untuk berpikir, dan terdapat puluhan ayat lagi yang menyuruh kita berpikir, tidak ada satupun ayat di Al Qur’an menyuruh kita untuk menjampi jampi. Maka oleh sebab itu, marilah, sebagai umat muslim sejati, sebaiknya pandai memilah milih, mana yang haq, dan mana yang bathil , karena perbedaannya sangat tipis sekali.”
Kami katakan : Masya Allah! Justru Al-Qur’an adalah kumpulan doa (secara bahasa adalah mantra) dan juga petunjuk bagi kaum yang berfikir!
Jika yang anda maksudkan “Al Qur’an bukanlah kumpulan mantera mantera syirik” maka ini bisa dibenarkan namun sayang anda tidak menjelaskannya.
Al-Qur’an juga merupakan kumpulan doa ada buanyak sekali dalilnya, Bermantra (meruqyah) dengan bacaan Al Qur’an adalah bagian dari mengamalkan Al Qur’an sebagaimana Rasulullah Saw meniup kedua tangannya dengan membaca Al Ikhlash. Al Falaq, dan An Nas disaat beliau sakit menjelang wafatnya, kemudian beliau mengusapkan kedua tangannya ke seluruh tubuhnya. Dari Aisyah ra berkata : “Bahwa Nabi Saw pernah peniup untuk dirinya dalam keadaan sakit menjelang wafatnya dengan bacaan Al Mu’awwidzat, surat Al Ikhlash dan Al Mu’awwidzatain. Maka ketika beliau kritis, akulah yang meniupkan bacaan itu dan aku usapkan kedua tangannya ke tubuhnya karena keberkahan tangannya.” (HR. Bukhari, Muslim).
Para shahabat juga memahami bahwa Al Qur’an adalah mantra (doa), maka ketika Abu Sa’id Al Khudry ra meruqyah pimpinan kaum yang terkena gigitan ular berbisa dengan membacakan Al Fatihah dan mengumpulkan ludahnya kemudian meludahkannya, hadiah sekelompok kambing dan disampaikan kepada Rasulullah Saw beliau menyambut :“Kenapa kamu tahu bahwa ia (al Fatihah) itu mantra (doa) ruqyah ? Kemudian beliau bersabda : “Sungguh kalian benar, buatkan untukku satu bagian bersama kalian !” kemudian Nabi Saw tertawa.” (HR.Bukhari dan Muslim)
Diriwayatkan mengenai ayat-ayat Al-Qur’an untuk mengobati gangguan kejiwaan bahwa Ubay ibn Ka’ab berkata: Ketika aku berada di dekat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam datanglah seorang Arab Badui menemui beliau seraya berkata: “Wahai nabi Allah! Sesungguhnya saudaraku sedang sakit. ”Apa sakitnya” balas Beliau. Ia menjawab, ”Ia kerasukan Jin, wahai nabi Allah.” Kata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lagi, ”Bawa saudaramu itu kesini!”Maka orang itu pun membawakan saudaranya itu kehadapan baliau. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meminta perlindungan kepada Allah untuk diri saudaranya itu dengan membacakan surah Al-Fatihah, empat ayat pertama dari surah Al-Baqarah, dua ayat pertengahan darinya, yaitu ayat yang ke-163 dan ke-164, ayat Kursi, dan tiga ayat yang terakhir dari surat Al-Baqarah tersebut. Kemudian ayat yang ke-18 dari surah Ali ‘Imram, ayat yang ke-54 dari surah al-A’araf, ayat yang ke-116 dari surah al-Mu’minun, ayat yang ketiga dari surah al-Jin, sepuluh ayat pertama dari surah ash-Shaffat, ayat yang ke-18 dari surah Ali ‘Imran, tiga ayat terakhir dari surah al-Hasyr, surah al-Ikhlas, dan mu’awwidzatain (surah Al-Aalaq dan An-Nas). ”Ubay ibn ka’ab menambahkan, ”Andaikata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak mengajarkan hal itu kepada kita, niscaya binasalah kita. Maka, segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, yang telah mengutus Rasul-Nya sebagai rahmat bagi sekalian alam.
Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi kaum yang berfikir
Al Quranul Karim yang kita imani sebagai kitab petunjuk, maka membacanya, mentadabburinya, mengamalkannya, dan mendakwahkannya, dan memperjuangkan tegaknya hukum Al Qur’an adalah ia sebagai Asy Syifa’ (obat) dan Ar Rahmah (kasih sayang) dari Allah bagi orang-orang yang beriman. Allah berfirman dalam Surat Al Isra’ ayat 82 :“Dan kami turunkan Al Qur’an yang dia itu sebagai obat dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.”
Dan Allah berfirman dalam surat Fushshilat ayat 44 :“Katakanlah : Dia (Al Qur’an) bagi orang-orang yang beriman sebagai petunjuk dan obat.”
Syekh Asy Syinqithi rahimahullah berkata : obat yang mencakup penyakit-penyakit hati seperti ragu-ragu, kemunafikan, dan yang lainnya, juga obat yang mencakup penyakit-penyakit fisik apabila diruqyahkan kepadanya, sebagaimana kisah seorang yang terserang binatang berbisa kemudian diruqyah dengan Al Fatihah. (Lihat Adhwaul Bayan 3/624).
Syekh Ibnu Hajar al-‘Asqalani dengan mengutip perkataan Imam Qurthubi, “Termasuk mantra/jampi yang dibolehkan adalah terdiri dari kalam Allah (al-Qur’an) atau asma’-Nya, atau yang do’a yang telah diajarkan Rasulullah.” (Kitab Fathul Bari : 10/196).
Maaf anda mau membantah apa pagi??? Anda Mau membantah ulama sekaliber Syekh Asy Syinqithi rahimahullah atau Syekh Ibnu Hajar al-‘Asqalani bahwa Al-Qur’an bukan untuk menjampi melainkan hanya untuk sebagai petunjuk bagi umat manusia???? Para pembaca tentu bisa menilai sekarang siapa yang sesungguhnya keliru????
II. Dicky Berkata :
Sejarah menggambarkan Zaman Keemasan Islam yang sangat luar biasa, sebagaimana terbukti, ilmu pengetahuan banyak sekali dimunculkan dari Dunia Islam, contohnya Al Jabar atau ilmu hitung, Kimia atau chemistry, bahkan kedokteran yang dikembangkan oleh Ibnu Sina, tiga contoh itu membuktikan bahwa seharusnya umat Islam harus lebih pandai berpikir dan menganalisa, bukannya Japa Mantera yang dirubah pakai bahasa Arab. Melihat perkembangan sekarang, adalah wajar umat Islam semakin mundur, karena dengan semakin berkembangnya Ruqyah, masyarakat Islam akan semakin jauh dari berpikir, bahkan sering sekali Ruqyah dijadikan pembenaran untuk kesalahan yang dilakukan,.
Kami Membantah :
Ada banyak sekali orang-orang yang merasa ilmu pengetauannya sudah tinggi lalu menolak dengan sunnah rasulullah. Mereka-mereka inilah yang dinamakan para Inkar sunnah, dengan kesombongannya merasa ilmunya tinggi tidak lagi perlu menggunakan ruqyah sebagai salah satu sarana untuk mencapai kesembuhan, mereka beranggapan hanya ilmu dan teknologi yang bisa mengatasi segala masalah hingga mereka lupa berdoa kepada Allah. Padahal kebolehan menggunakan ruqyah ini sudah ada dasarnya berasal tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yaitu sunnah qauliyah (sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam), sunnah fi’liyah (perbuatan beliau), dan sunnah taqririyah (pengakuan atau pembenaran beliau terhadap jampi-jampi yang dilakukan orang lain).
Ibnu Qayyim Al jauziah dalam kitab At Tibbun Nabawi menyebutkan, bahwa pengobatan yang dilakukan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam terhadap suatu penyakit ada tiga macam. Yaitu : dengan pengobatan alami (dengan perkembangan ilmu kedokteran atau tenologi mutakhir), pengobatan Ilahi (ruqyah) dan dengan gabungan dari keduanya.
Jadi ruqyah dan iktiar lahiriah berupa IPTEK tidak bisa dipisahkan bagi orang-orang mu’min, jika ada yang menolak ruqyah maka sesungguhnya telah ada kesombongan mereka terhadap khasiat ayat-ayat Allah untuk mengatasi berbagai permasalahan dan mereka sesungguhnya para kaum munafikin yang harus kita jauhi.
III. Dicky berkata Lagi :
contohnya :
1. Ada seorang suami yang melakukan penyelewengan, tapi sudah bosan dengan simpanannya, dan kebetulan anak istrinya sudah membongkar penyelewengannya itu, untuk menghindari perceraian dengan istri tuanya sang suami bilang saja dia melakukan itu tanpa disadari atau seperti tidak bisa mengontrol diri, otomatis kecurigaan akan mengarah kepada sihir dalam bentuk guna guna pengasihan, dibawalah sang suami pada seorang pe Ruqyah, ketika di Ruqyah sang suami pura pura ngamuk seolah olah di tubuhnya ada Jin, toh pe Ruqyah tidak bisa membedakan, setelah pura pura sembuh karena tadinya tidak apa apa juga, akhirnya selamatlah perkawinannya karena sang istri memaklumi bahwa suaminya kena pellet, juga anak anaknya memaklumi, dan sang simpanan bisa di depak jauh jauh. Sanggahan kami :
Kami akan balik perkataan anda : Contoh kasus bisa juga terjadi pada orang yang berobat dengan media tenaga dalam, contohnya : ” Ada seorang suami yang melakukan penyelewengan, tapi sudah bosan dengan simpanannya, dan kebetulan anak istrinya sudah membongkar penyelewengannya itu, untuk menghindari perceraian dengan istri tuanya sang suami bilang saja dia melakukan itu tanpa disadari atau seperti tidak bisa mengontrol diri, otomatis kecurigaan akan mengarah kepada sihir dalam bentuk guna guna pengasihan, dibawalah sang suami pada kang dicky yang ahli tenaga dalam, ketika di teransfer energi tenaga dalam sang suami pura pura ngamuk seolah olah di tubuhnya ada Jin, toh Kang Dicky tidak bisa membedakan, setelah pura pura sembuh karena tadinya tidak apa apa juga, akhirnya selamatlah perkawinannya karena sang istri memaklumi bahwa suaminya kena pellet, juga anak anaknya memaklumi, dan sang simpanan bisa di depak jauh jauh. ”
IV. GBHI berkata :
2. Ada seorang anak muda karena cintanya ditolak akhirnya dia jadi stress, dan menderita schizophrenia. Penderita gangguan kejiwaan ini akan merasa seperti ada yang membisiki, dan datanglah pada seorang yang katanya pe Ruqyah. Mendengar keluhan tersebut sang pe Ruqyah karena tidak bisa membedakan penyakit dari Jin atau gangguan kejiwaan, langsung muncul vonis bahwa itu diganggu Jin, maka di Ruqyahlah anak muda itu. Berhubung orang yang mengalami gangguan jiwa seperti ini mudah sekali tersugesti, menggelepar geleparlah dia sampai lama, dan terdiam setelah kelelahan. Karena sugesti tersebut, anak muda itu merasa ringan untuk sementara. Tapi keesokan harinya, begitu lagi dan begitu lagi, akhirnya dibawalah ke RS Jiwa, di terapi selama dua bulan, Alhamdulillah atas Izin Allah SWT anak muda tersebut sembuh.
Kami akan balik perkataan anda : ” Ada seorang anak muda karena cintanya ditolak akhirnya dia jadi stress, dan menderita schizophrenia. Penderita gangguan kejiwaan ini akan merasa seperti ada yang membisiki, dan datanglah pada seorang yang katanya ahli pengobatan tenaga dalam. Mendengar keluhan tersebut sang master tenaga dalam karena tidak bisa membedakan penyakit dari Jin atau gangguan kejiwaan, langsung muncul vonis bahwa itu diganggu Jin, maka di transferlah dengan kekuatan tenaga dalamlah anak muda itu. Berhubung orang yang mengalami gangguan jiwa seperti ini mudah sekali tersugesti, menggelepar geleparlah dia sampai lama, dan terdiam setelah kelelahan. Karena sugesti tersebut, anak muda itu merasa ringan untuk sementara. Tapi keesokan harinya, begitu lagi dan begitu lagi, akhirnya dibawalah ke RS Jiwa, di terapi selama dua bulan, Alhamdulillah atas Izin Allah SWT anak muda tersebut sembuh.”
V. GBHI berkata :
3. Ada seorang penderita psikosomatis yang selalu merasa tidak enak badan akibat stress, selalu mengeluh ini dan itu, setelah di check laboratorium semuanya normal, karena memang normal, rasa sakit itu muncul dari stress itu sendiri, jadinya segala kerasa. Dia jadi curiga itu karena guna guna karena dia tidak suka ketika dokter bilang bahwa sakitnya itu karena psikis atau stress , itu menunjukan bahwa dia lemah dan itu tidak disukainya . Ketika datang pada pe Ruqyah langsung di vonis terkena sihir berupa guna guna katanya, nah inilah jawaban yang dikehendakinya. Akhirnya di Ruqyah lah dia, tapi setelah puluhan kali di jampi jampi pakai bahasa arab tak kunjung sembuh, karena memang tidak ada guna guna, tapi sang pe Ruqyah bilang Jin nya sangat kuat sekali dan dia kesulitan mengeluarkannya, dan itu memang jawaban paling aman untuk menutupi ketidakmampuan. Kembalilah dia pada seorang psikiater, setelah diberi obat, seminggu kemudian badannya membaik, atas Izin Allah SWT.
Kami akan balik perkataan anda : ” Ada seorang penderita psikosomatis yang selalu merasa tidak enak badan akibat stress, selalu mengeluh ini dan itu, setelah di check laboratorium semuanya normal, karena memang normal, rasa sakit itu muncul dari stress itu sendiri, jadinya segala kerasa. Dia jadi curiga itu karena guna guna karena dia tidak suka ketika dokter bilang bahwa sakitnya itu karena psikis atau stress , itu menunjukan bahwa dia lemah dan itu tidak disukainya . Ketika datang pada kang Dicky yang ahli pengobatan tenaga dalam langsung di vonis terkena sihir berupa guna guna katanya, nah inilah jawaban yang dikehendakinya. Akhirnya di obatilah lah dia dengan tenaga dalam, tapi setelah puluhan kali di terapi dengan energi tenaga dalam tak kunjung sembuh, karena memang tidak ada guna guna, tapi sang master tenaga dalam bilang Jin nya sangat kuat sekali dan dia kesulitan mengeluarkannya, dan itu memang jawaban paling aman untuk menutupi ketidakmampuan. Kembalilah dia pada seorang psikiater, setelah diberi obat, seminggu kemudian badannya membaik, atas Izin Allah SWT.
VI. GBHI berkata :
Inilah tiga contoh dimana sebetulnya Ruqyah itu sama sekali tidak efektif, hanya memainkan sugesti dan sugesti, juga membuat kita semakin jauh dari berpikir. Janganlah kita menilai sesuatu berdasarkan angan angan, sebagaimana Firman Allah dalam QS. An Nisa 120 – 123 :[120] Setan itu memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal setan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan belaka. [121] Mereka itu tempatnya Jahanam dan mereka tidak memperoleh tempat lari daripadanya. [122] Orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan saleh, kelak akan Kami masukkan ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah telah membuat suatu janji yang benar. Dan siapakah yang lebih benar perkataannya daripada Allah? [123] (Pahala dari Allah) itu bukanlah menurut angan-anganmu yang kosong dan tidak (pula) menurut angan-angan Ahli Kitab. Barang siapa yang mengerjakan kejahatan, niscaya akan diberi pembalasan dengan kejahatan itu dan ia tidak mendapat pelindung dan tidak (pula) penolong baginya selain dari Allah. Ayat di atas menjelaskan bahwa kita harus selalu berpikir objektif dan tidak berangan angan kosong. Apapun yang datang dari Allah SWT, harus kita kaji secara mendalam agar kita menjadi umat Islam yang cerdas, kuat secara iman, dan berpikiran maju.
KAMI MENANGGAPI :
KAMI BALIK PERKATAAN ANDA : Inilah tiga contoh dimana sebetulnya Terapi tenaga dalam itu sama sekali tidak efektif, hanya memainkan sugesti dan sugesti, juga membuat kita semakin jauh dari berpikir. Janganlah kita menilai sesuatu berdasarkan angan angan, sebagaimana Firman Allah dalam QS. An Nisa 120 – 123 :[120] Setan itu memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal setan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan belaka. [121] Mereka itu tempatnya Jahanam dan mereka tidak memperoleh tempat lari daripadanya. [122] Orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan saleh, kelak akan Kami masukkan ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah telah membuat suatu janji yang benar. Dan siapakah yang lebih benar perkataannya daripada Allah? [123] (Pahala dari Allah) itu bukanlah menurut angan-anganmu yang kosong dan tidak (pula) menurut angan-angan Ahli Kitab. Barang siapa yang mengerjakan kejahatan, niscaya akan diberi pembalasan dengan kejahatan itu dan ia tidak mendapat pelindung dan tidak (pula) penolong baginya selain dari Allah. Ayat di atas menjelaskan bahwa kita harus selalu berpikir objektif dan tidak berangan angan kosong. Apapun yang datang dari Allah SWT, harus kita kaji secara mendalam agar kita menjadi umat Islam yang cerdas, kuat secara iman, dan berpikiran maju. Emm….. jangan marah sebab contoh kasus itu bisa terjadi pada siapa saja yang bernama manusia.
Sesungguhnya seorang Peruqyah yang berpengalaman tidak hanya memakai metode Ruqyah saya untuk menyembuhkan pasiennya, tetapi juga memakai sarana pengobatan alami lain. Juga seorang yang baru belajar Terapi Ahtibun nabawiyah (termasuk di dalamnya ruqyah) sebelumnya harus di training dulu agar bisa memberikan kounseling lalu prikoterapi apakah pasien ini sakit medis, menderita psikosomatis atau karena jin.
GBHI berkata :
Jin Tidak Bisa Di Ruqyah
Di dalam Al Qur’an Al jin ayat 1 dan 2, Allah SWT berfirman :[1] katakanlah (hai Muhammad) “telah diwahyukan kepadaku bahwasanya: sekumpulan jin telah mendengarkan (Al Qur’an) lalu mereka berkata: “sesungguhnya kami telah mendengarkan Al Qur’an yang menakjubkan,[2] (yang) memberi petunjuk kepada jalan yang benar, lalu kami berimam, kepadanya dan kami sekali-kali tidak akan menpersekutukan seorang pun denganTuhan kami, apabila kita melihat ayat diatas, seharusnya kita mengerti bahwa jin mendengarkan ayat-ayat Al Qur’an dan mereka mengaguminnya lalu sebagian dari mereka beriman. Adalah hal yang sangat aneh apabila jin dibacakan ayat Al Qur’an malah jadi kepanasan, sedangkan ayat diatas menyatakan bahwa ketika jin mendengarkan ayat–ayat Al Qur’an tidak ada pengaruh ajaib seperti kepanasan atau mengelepar–gelepar, dan kita tahu pula Rasulullah SAW langsung membacakannya. Rasulullah SAW sendiri ketika membacakan Al Qur’an tidak membuat jin kepanasan, malahan banyak yang tadinya kafir takjud menjadi jin yang berimam kepada Allah SWT. Jadi sebetulnya aneh sekali kalau pe-Ruqyah dapat membuat jin kepanasan dengan ayat–ayat Al Qur’an, Rasulullah SAW tidak begitu. Bagi yang mampu berpikir, berpikirlah.
BANTAHAN KAMI : GBHI menyatakan : Rasulullah SAW sendiri ketika membacakan Al Qur’an tidak membuat jin kepanasan, malahan banyak yang tadinya kafir takjud menjadi jin yang berimam kepada Allah SWT. Jadi sebetulnya aneh sekali kalau pe-Ruqyah dapat membuat jin kepanasan dengan ayat–ayat Al Qur’an, Rasulullah SAW tidak begitu. Bagi yang mampu berpikir, berpikirlah.Dari kata-kata ini jelaskah sudah bahwa GBHI kami khawatirkan sangat jauh dari al-Qur’an dan As-sunnah dan tidak mau rujuk pada penjelasan dan pengalaman para ulama.
Ada banyak contoh bukti nyata berbagai pengalaman dan kisah para Ulama yang akan membantah keyakinan GBHI bahwa jin tidak bisa diruqyah dan ruqyah ga ada kekuatan untuk mengusir jin. Jika GBHI masih tidak mau rujuk setelah membaca sendiri berbagai penjelasan dan pengalaman para ulama di bawah ini, maka para pembaca sekalian bisa menilai siapa sesungguhnya GBHI yang (semoga tidak) inkar sunnah
Pertama, Syaikh Wahid Abdul Salam Baali menjelaskan reaksi keras pembacaan ruqyah pada orang yang semula sadar menjadi tidak sadar (kesurupan) sebagai akibat jin yang berada dalam tubuhnya menampakkan eksistensinya karena fadhilah bacaan ruqyah syar’iyyah. Beliau menjelaskan : “ Setelah membaca ayat-ayat ruqyah di telinganya dengan suara yang kuat, maka akan terjadilah satu dari tiga hal berikut ini. (Lihat buku yang berjudul “Membentengi Diri Melawan Ilmu Hitam” Penerbit Lintas Pustaka Publisher. Halaman 77-81)
1. Korban sihir itu akan meraung-raung dan jin yang merasukinya akan berbicara dengan perantaraan si korban…..
2. Sekiranya korban sihir merasakan penderitaan ketika dibaca seperti kepalanya amat pening atau dadanya sesak, tetapi tidak menjerit, maka ulangi membaca ayat tadi sebanyak 3 kali…..
3. Jika korban sihir tidak merasakan penderitaan ketika dibacakan ayat-ayat tadi, maka ajukanlah pertanyaan kepadanya sekiranya terdapat tanda-tanda penderitaan sekali lagi…….”
Syaikh Wahid menjelaskan : “ Bacakan ayat-ayat seperti biasanya, jika dia menjerit, teruslah membacakan ayat-ayat itu. Jeritan itu pertanda telah terjadi respon dari jin yang merasuki tubuh wanita” (Lihat buku yang berjudul “Membentengi Diri Melawan Ilmu Hitam” Penerbit Lintas Pustaka Publisher. Halaman 126,)Syaikh Wahid Abdul Salam Baali juga menjelaskan bahwa “Jampi-jampi (ruqyah) ini berpengaruh pada jin sehingga akan mengusir dan menjauhkannya atau menarik dan menghadirkannya. Mengusir dan menjauhkan, yakni mengusir jin dari jasad sebelum dia berbicara (melalui perantara orang yang dimasukinya) sehingga Allah telah menghindarkan anda dari kejahatannya. Menarik dan menghadirkan, yakni mengguncang jin dalam jasad (penderita) dan memaksanya untuk berbicara dengan anda” (Lihat buku yang berjudul “Dialog dengan Jin Muslim” yang diterjemahkan oleh Abu Maulana Hakim Al-Ghifari) halaman 81-82)Pada berbagai contoh kasus pengobatan yang dilakukan Syaikh Wahid yang telah ditulis dalam bukunya bisa kita lihat bahwa ketika para pasien mendatangi syaikh Wahid dalam keadaan sadar dan terlihat sehat secara fisik. Namun ketika dibacakan baru mereka menjadi tidak sadar seperti menjerit, menangis, berguling-guling sebab jin yang menguasai tubuh pasien (baik sudah disadari atau tidak disadari) terbakar dengan ayat-ayat Ruqyah.
Kedua, Syaikh Abul Mundzir Khalil bin Ibrahim Amin, mengatakan: “ Setelah dibacakan ayat-ayat ruqyah ini, maka ada tiga kemungkinan yang terjadi: (Lihat buku yang berjudul “Pengobatan Syar’iyah dari gangguan Jin, Sihir dan Penyakit Jiwa” Penerbit Pustaka Progressif. Halaman 82)
1. Penderita akan tersungkur (akibat bacaan ruqyah) dan jin yang merasuk ke dalam tubuhnya akan berbicara.
2. Penderita tidak tersungkur, namun terlihat gejala-gejala kerasukan jin.
3. Tidak terjadi sesuatu padanya dan keadaan ini bisa jadi penyakit yang diderita adalah penyakit boasa atau penyakit kejiwaan”.
Ketiga, Syaikh Ali Murtadha As-Sayyid menjelaskan, untuk mengetahui apakah ada jin dalam tubuh seseorang (walau zahirnya dia terlihat sadar) adalah dengan cara meruqyahnya. (Lihat buku yang berjudul “Bagaimana Menolak Sihir dan Kesurupan Jin” Penerbit Gema Insani. Halaman 140.)Berikut ini penjelasan Syaikh Ali Murtadha As-Sayyid :”…..Kita akan mulai jawaban tersebut dengan memahami tanda-tanda kesurupan dan kedatangan jin kepada orang yang menderita (setelah diruqyah).
1. Bergetar pada pengujung tubuh.
2. Tanda perubahan pada muka, berbalik mata dan mulut.
3. Kadang-kadang jin berbicara melalui lisan orang yang kesurupan dengan dialek atau bahasa yang berbeda-beda.
4. Kadang-kadang muncul kekuatan yang luar biasa yang berbeda dengan ondisi biasa.
5. Kadang-kadang hanya dengan mengeluarkan air mata atau meletakkan jari-jarinya pada telinga agar tidak mendengarkan Al-Qur’an
6. Kadang-kadang berteriak dengan keras, menyepak dengan kedua tangan dan kakinya. Hal semacam ini tidak perlu ditakuti karena aksi jin dalam badan itu terbatas dengan kekuatan yang ada pada manusia.”
Keempat, Syaikh Ibrahim Abdul Alim, menceritakan contoh nyata kasus orang yang semula terlihat sadar secara fisik namun setelah diruqyah terjadi reaksi keras. (Lihat buku yang berjudul “Rujukan Lengkap Masalah Jin dan Sihir” Penerbit Pustaka Al-Kautsar. Halaman 155)Berikut ini Syaikh Ibrahin menceritakan kisahnya : “ Ada seorang gadis yang tiap kali dilamar oleh seorang pemuda, maka dia terkena berbagai penyakit dan menolak pinangan tersebut tanpa sebab yang jelas. Ketika peminang tersebut telah pergi maka perempuan itu pun sehat kembali. Dan ketika keluarganya bertanya kepadanya sebab penolakannya, ia berkata “aku tidak tahu, seolah-olah ada yang mendorongku melakukan hal itu”. Setelah hal ini terjadi berulang-ulang keluarganya curiga akan keadaan ini, lalu mengirimnya padaku. Setelah memeriksa keadaannya jelaslah bagiku ia telah terkena sihir penunda pernikahan. Lalau saya dudukkan dia, dan aku mengucapkan seruan (doa-doa ruqyah) pada telinganya. Beberapa saat kemudian aku temukan badannya bergetar dan sebelum selesai seruan tersebut, jin yang ada didalam tubuhnya berbicara dengan menggunakan lisan wanita tersebut………”[/justify]
Berikut ini penjelasan dari Syaikh Khil bin Ibrahim Amin dan Syaikh Jamal al-Shawali : “Setelah memperoleh jawaban ( Peruqyah sudah mengetahui keluhan pasien yang akan diruqyah), tabib melakukan terapi dengan membacakan ruqyah kepada pasien. Bacaan-bacaan ruqyah yang dibaca adalah sebagai berikut :
1. Membaca surah al-Fatihah.
2. Membaca ayat Kursi
3. Membaca surah al-A’raf dalam ayat 117-122
4. Membaca surah Yunus ayat 81-82
5. Membaca surah Thaha ayat 69
6. Membaca surah al-Ikhlas, al-Falaq, dan an-Nas
Setelah membaca ruqyah, tabib meniupkan bacaan itu kepada pasien (yang diruqyah) dan berbicara (setelah terjadi reaksi keras yang menunjukkan jin sudah menampakkan eksistensinya dengan menggunakan tubuh pasien) kepada jin yang menjadi pelayan sihir, lalu bertanya kepadanya tentang siapa namanya, kepercayaannya apa, dan tempat sihirnya dimana. Setelah itu ia diberi tahu bahwa sihir adalah perbuatan zalim dan penyihir adalah kafir dan tidak boleh bergaul dengannya.”
Keenam, Syaikh Muhammad ash-Shaayim mengatakan : “Ketika ayat-ayat al-Qur’an dibacakan, terutama pada permulaannya, biasanya wajah si penderita akan memerah, tubuhnya akan berontak bergerak kesana kemari dan matanya melotot tertuju pada penyembuh……”(Untuk lebih jelas silahkan baca buku “Wawancara dengan Setan” Penerbit Pustaka Hidayah halaman 43 )
Syaikh Muhammad ash-Shaayim juga menceritakan bahwa beliau diundang oleh seorang laki-laki yang merasakan keanehan pada rumahnya sebab keluarganya yang tinggal dirumah sering merasa sumpek dan sering mencium bau-bauan yang tidak sedap. Maka Syaikh Muhammad ash-Shaayim mulai menanyai seluruh anggota keluarga laki-laki tersebut. Ketika Syaikh Muhammad ash-Shaayim mulai mengadakan wawancara terhadap istri laki-laki tersebut yang semula tampak sehat dan sadar tiba-tiba menunjukkan reaksi adanya jin dalam tubuh wanita tersebut. Berikut kisah yang diceritakan Syaikh Muhammad ash-Shaayim: “ Istri pemilik rumah itu aku dudukkan disebelah kananku. Ketika aku menatapnya untuk menanyai beberapa pertanyaan khusus tentang keadaan yang dirasakannya karena sihir, wajahnya langsung memucat dan gemetar hingga keringatnya bercucuran. Ketika itulah aku membacakan ayat-ayat pengusir setan. Kemudian aku mendengar suara jin yang berbicara “aku akan keluar….aku akan keluar….lepaskan aku….aku akan keluar…” (Untuk lebih jelas silahkan baca buku “Wawancara dengan Setan” Penerbit Pustaka Hidayah, hal. 111)
Ketujuh, Ustadz Yuyu Wahyudin Kusnadi, Lc, telah menceritakan pengalamannya bahwa dia merasakan ada keanehan dalam dirinya, dia ketika hendak tidur merasakan ada yang menindih dan menyikut tubuhnya, lalu ia sering merasakan sakit pada tubuhnya (Ustadz Yuyu Wahyudin Kusnadi, Lc hanya merasakan sakit namun sama sekali tidak ada reaksi ketidaksadaran seperti kerasukan jin) namun setelah beliau mendatangi seorang Ustadz di asrama mahasiswa Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) di bilangan Bukit Duri Tanjakan Jakarta Selatan untuk diruqyah, ternyata yang menyakiti tubuhnya dan yang selalu mengganggu tidurnya adalah akibat dari sihir. Sebab sewaktu diruqyah ada reaksi keras dari jin sihir yang ada dalam tubuhnya. Alhamdulillah setalah diruqyah, Ustadz Yuyu Wahyudin Kusnadi, Lc terlepas dari penyakitnya selama ini. (Untuk mengetahui lebih jelas kisahnya, anda bisa memiliki buku karangannya yang berjudul“ Rahasia Keagungan Ruqyah Syar’iyyah” Penerbit Alsina Press. Halaman 122-129.)
Kedelapan, Ustadz M.H.M Hasan Ismail, menjelaskan efek yang terjadi dalam ruqyah, baik ruqyah secara massal atau ruqyah individu yang dijelaskan sebagai berikut :
1. gerakan fisik, gerakan tangan, kepala, raut muka, mata berkedip cepat
2. Gerakan-gerkan jurus bela diri dsb
3. Suara atau ucapan, teriakan, menangis, kesakitan, marah dsb
4. Batuk-batuk keras (seperti ada yang hendak dikeluarkan)
5. Bersendawa terus-menerus, bersin-bersin
Ustadz M.H.M Hasan Ismail lalu menjelaskan: ”Lakukan ruqyah secara intensif secara individu, ajaklah jin untuk berbicara, dida’wahi, diajak bertaubat, lantas diperintahkan untuk keluar”.(Lihat bukunya “ Ruqyah dalam Shahih Bukhari” Penerbit Aulia Press. Halaman 105)
Kesembilan, Ustadz Yusuf Abdussalam, mengatakan : “Apabila penderita memang digangggu jin maka Insya Allah cepat atau lambat akan terlihat reaksi dari tubuhnya. Bisa berupa gerakan-gerakan tak terkontrol, atau yang paling keil adalah gemetar. Teruskan bacaan sampai ia berteriak atau mengeluh kesakitan. Tak perlu ragu bahwa yang kesakitan itu bukanlah penderita meski seolah-olah penderita yang kesakitan atau kepanasan. Jin akan merasa panas bila mendengar ayat-ayat al-Qur’an. Dia akan meminta-minta untuk dihentikan atau berbuat agar kita kasihan kepada penderita.” (Lihat buku yang berjudul “Ruqyah Syar’iyyah” Penerbit Media Insani. Halaman 120)
Kesepuluh, Ustadzah Ummu Maryam menjelaskan reaksi dalam terapi ruqyah yang dapat terjadi pada seseorang yang dicurigai disihir atau memiliki jin dalam dirinya (walau sebelunya belum pernah kesurupan) :
Reaksi (kerasukan) yang terjadi setelah dibacakan ayat-ayat suci al-Qur’an pada seseorang yang memiliki jin dalam dirinya adalah :
1. Gelisah, hal ini biasanya tampak ketika membaca atau mendengarkan ayat-ayat ruqyah.
2. Bertambahnya rasa pusing dan sempit pada dadanya saat dibacakan ruqyah syar’i.
Gemetar pada ujung-ujung jari si sakit dan debatan hebat di jantungnya disertai ketakutan yang sangat pada beberapa keadaan disela-sela pembacaan ruqyah.(Lihat buku yang berjudul “ Panduan Praktis Terapi Penyembuhan Syar’i”. Penerbit Pustaka At-Tibyan. Hal 51.)
Wahai GBHI jika memang menurut anda ruqyah tidak bisa mengusir jin maka apalagi yang bisa melindungi kita dari godaan syaitan? jika bacaan ta’awudz, ayat kursi, Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-nas juga bacaan al-Qur’an lainnya tidak bisa mengusir jin maka ikhtiar apa lagi yang bisa kita lakukan???? Dengan menggunakan tenaga dalam???? Ada banyak klaim dengan latihan tenaga dalam bisa terbentuk medan energi aura dari tubuh hingga setan tidak bisa mendekat, ada banyak klaim dengan kekuatan tenaga dalam bisa menghancurkan jin (dengan ilmu kulmi andalan Hikmatul Iman contohnya) hingga tidak perlu melakukan ruqyah lagi…… Na’udzubillahi mindzalik…… Ya Akhi ya Ikhwan taqwallah…… bertaqwalah pada Allah, Rasulullah masih meruqyah dirinya sendiri ketika berhadapan dengan jin dan tidak ada dalil nabi memakai aura tenaga dalam untuk mengalahkan syetan?? Bahkan para shahabat tidak luput dari godaan syaithan, yang mereka lakukan bukan membuat medan energi tenaga dalam melainkan menggunakan ruqyah syar’iyyah sebagai benteng perlindungan. Penjelasan tentang kesesatan tenaga dalam bisa dilihat diSINI
HUKUM ORANG YANG TIDAK PERCAYA BAHWA AL-QUR’AN MENGANDUNG PENAWAR
Oleh
Syaikh Abdullah bin Abdurahman Al-Jibrin
Pertanyaan
Syaikh Abdullah bin Abdurahman Al-Jibrin ditanya : Bagaimana hukum orang yang tidak percaya bahwa Al-Qur’an mengandung penawar bagi manusia dan menganggap yang demikian termasuk khurafat, dan sesungguhnya pengobatan itu harus merupakan perkara-perkara yang berkaitan materi, maksudnya lewat jalur dokter-dokter saja ?
Jawaban
Ini adalah keyakinan batil, bertabrakan dengan nash-nash Al-Qur’an dan hadits-hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, seperti firman Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Artinya : Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman” [Al-Isra : 82]
Dan firmanNya.
Artinya : Katakanlah, ˜Al-Qur’an itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang yang beriman” [Fushshilat : 44]
Dan seperti ruqyah seorang sahabat untuk orang yang digigit (binatang berbisa) dengan ummul Qur’an (Al-Fatihah), lalu ia bangkit terus berjalan dan tidak ada lagi padanya qalbah ( Qalbah : rasa sakit yang mengakibatkan berbolak balik diatas kasur. Dikatakan : asalnya dari qulab, dibaca dengan dhammah qaf, yaitu penyakit yang menimpa unta, lalu bertahan di jantungnya hingga mati pad hari itu. Hingga di sini dari Al-Fath 10/221. Hadits tersebut diriwayatkan oleh Al-Bukhari, kitab Ath-Thibb 5749 dan Muslim kitab As-Salam 2201) dan banyak contoh selain demikian. Berdasarkan pengalaman, sesungguhnya ada beberapa penyakit yang sangat sukar bagi pakar kedokteran yang mengobati dengan beberapa cara berdasarkan berupa jarum, pil dan operasi. Kemudian ditangani oleh ahli ruqyah yang baik serta ikhlas, maka ia bisa sembuh dengan izin Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Banyak para dokter yang mengingkari sentuhan jin dan merasukinya terhadap manusia, mengingkari tindakan sihir dan impikasinya terhadap yang kena sihir, pengingkaran terhadap penyakit ‘ain, karena tidak jelas penyebab penyakit-penyakit ini, dokter tidak bisa mengungkapnya dengan sam’ah (alat pendengaran)nya, atau mikroskop, atau sinaran. Lalu ia memutuskan bahwa manusia itu sehat jasmani padahal ia menyaksikannya jatuh dan pingsan, ditambah lagi perasaan pasien dengan berbagai rasa sakit yang tidak nampak, menggelisahkannya, merobohkan pembaringannya, dan membuatnya tidak bisa tidur nyenyak serta badan tidak bisa istirahat.
Kemudian apabila ditangani dengan ruqyah syar’iyah, niscaya hilanglah rasa sakit dengan izin Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tetapi para qurra (ahli ruqyah) berbeda-beda pengetahuannya tentang doa-doa, wirid-wirid, serta ayat-ayat yang dibaca dalam ruqyah. Seperti ini pula kemurnian I’tiqad raqi, keikhlasannya, kebersihan niatnya, dan jauhnya dari perkara-perkara syubhat. Demikian pula kondisi orang yang diruqyah harus memiliki tauhid, amal shalih, agama yang lurus, terhindar dari perbuatan maksiat dan yang diharamkan, sesungguhnya semua itu memberikan pengaruh dengan izin Allah Subhanahu wa Ta’ala.
[Fatawa Syaikh Abdullah Al-Jibrin yang beliau ditanda tangani]
[Disalin dari kitab Al-Fatawa Asy-Syar’iyyah Fi Al-Masa’il Al-Ashriyyah Min Fatawa Ulama Al-Balad Al-Haram, edisi Indonesia Fatwa-Fatwa Terkini, Penyusun Khalid Al-Juraisy, Penerbit Darul Haq]
Salam Super-
salam hangat dari pulau Bali –
saya suka banget dengan artikelnya….
sukses untk Anda…
ruqyah yg terbaik dari diri sendiri , intinya ber takwa (jauhi segala larangganNya dan laksanakan segala perintahNya) Insya ALlah kita akan selamat dari godaan syaitan yg terkutuk. catatan sekelas Rosul kita aja tidak kebal, tidak bisa menerawang, tidak bisa terbang, dll masak kita manusia biasa yg banyak kekurangan kok bisa… tanya kenapa
menarik sekali yg dkatakan PA,….ingkar sunnah….hmmm,…mungkin ini tdk berhubungan langsung dgn artikel di atas…., saya ingin sharing aja..
situs ini berpendapat yg ingkar sunnah itu…….utk lbh jlsnya silahkan baca aja dech!!
semoga bermanfaat
untuk data pembanding agar seimbang dalam pemberitaan tentang ibnu taimiyah,lihat di http://www.docstoc.com/docs/32680992/Pemikiran-Ekonomi-Ibnu-Taimiyah di http://thaybah.or.id/index.php/biografi/48-riwayat-syaikhul-islam-ibnu-taimiyah-rahimahulloh.html di http://solihin87.cybermq.com/post/detail/8277/biografi-syaikhul-islam-ibnu-taimiyah di http://ppnuruliman.com/biografi/211-syaikhul-islam-ibnu-taimiyah.html
hahaha…takut ketauan belangnya ya…siapa ya, yg ingkar sunnah??? hhe
kenapa dihapus tanggapan saya….
klo emg ada data pembanding….kenapa diahapus tanggapan saya….btw setiap kali komen saya copy pagenya….bsa jd bukti!!
silahkan kunjungi link ini:
mohon jgn dihapus!!
saya tidak menghapus, anda banyak nyepam, jadi saya berusaha merangkum tanggapan anda jadi 1 dan ga pisah-pisah pada berbagai artikel, contohnya di https://metafisis.wordpress.com/2009/07/27/kesesatan-tenaga-dalam/#comment-2529 saya merangkum tangapan anda jadi satu kesatuan dan menghapus tanggapan yang sama dengan tempat yang berbeda 🙂 , masalah ibnu taimiyah saya sudah menyertakan data pembanding dan masalah syaikh MUhammad bin Abdul Wahab saya sertakan data pembanding juga http://suryadhie.wordpress.com/2007/08/16/artikel-tokoh-islam-ulama-islam/ di http://muslim.or.id/manhaj/buku-putih-syaikh-muhammad-bin-abdul-wahab-1.html
dan maaf blog ini bukan untuk membahas masalah diluar tenaga dalam dan ilmu metafisika, jika anda keluar dari pokok bahasan sedang anda sendiri masih tidak bisa menjawab pertanyaan saya pada bahasan yang lalu maka anda lari dari masalah yan anda ciptakan sendiri :
1. Saya punya data perkataan Guru Utama HIkmatul Iman yang banyak mengkritisi suatu lembaga bahkan personal, maka saya ingin ulasan dari anda apakah artikel KD termasuk fitnah atau fakta dan apa beda tulisan saya dengan tulisan Kang Dicky ?
2. artikel beliau di http://dickyzainal.multiply.com/journal/item/20/Percakapan_seorang_pe-ruqyah_dengan_Kang_Dicky yang alhamdulillah sudah saya tanggapi disini, KD tanpa memberikan dokumen/data sang peruqyah lalu sekonyong-konyong memberikan bentuk percakapan antara KD dengan seorang Ustadz yang terlihat awam dengan ilmu agama dibanding KD, dan sang ustadz banyak terpojok sebab ga bisa menanggapi perkataan KD, saya menanyakan kepada anda yang ahli dalam analisis “FITNAH” apakah percakapan tersbut merupakan bentuk fitnah atau fakta?
3. apa beda dukun yang bisa tahu masa lalu dan masa depan dengan KD dan anak muridnya dngan mempelajari aji kesaktian ilmu time travel yang juga bisa tahu masa lalu dan masa depan ????
4. Apa beda ruqyah yang berupa doa dan ruqyah yang berupa mantra?
5. Mas Kian santang yang terhormat, jika saya membarikan bukti ucpan KD bahwa dia memang mengingkari hadits muslim apakah saya terbebas dari justifikasi anda sebagai tukang fitnaH?
Kita dalam berdiskusi jangan debat kusir, diskusi haruslah tuntas, anda selalu memunculkan persoalan baru dan persoalan lama ga tuntas. mari kita tuntaskan diskusi kita pada 4 poin diatas dulu.mohon anda jawab poin-perpoin
hahaha sebenarnya siapa yg debat kusir…saya selalu coba tanggapi setiap artikel dan tanggapan2 anda….
siapa yg nyepam..saya tidak membahas link yg saya maksud,…saya hnya menyelipkan disetiap tanggapan…hanya sekedar share….emang knpa nyantumin link berkaitan dgn wahabi dkatakan spam…takut ketauan belangnya ya…hehe
sbnrnya simple…saya hnya sdkt membuka penyebab pola pikir anda yg sempit itu darimana asalnya…dan menurut pendapat saya…dan jawabannya,…ya link yg saya cantumkan itu.
klo emg anda bner2 konsisten maka komentar2 yg kasar dan tdk ilmiah juga dihapus tuh…anda sendiri membiarkan komentar2 yg mencela HI, padahal komentar tersebut diluar konteks pembahasan….be consistence!!
ok skrg kyknya anda sdh mulai kuyu,…setelah saya buka sedikit ttg wahabi….skrg berbalik ingin berdiskusi…ok,….akan saya layani….biar adil satu pertanyaan balas satu pertanyaan…gmn??
perkataan diaatas biasa bagi saya, sebab perkataan anda adalah “pertahanan diri” dan sekali lagi para pembaca yang akan menilai (siapa yang mempunyai tulisan yang paling ilmiah dan syar’i) bukan anda atau saya, jika anda menilai diri anda sendiri maka anda paling benar dan saya paling salah, mulai kuyu , takut ketahuan belang, pemarah dan berbagai jorgan lainnnya yang dikenakan pada saya dan saya memakluminya 🙂 ,wahabi adalah senjata terakhir bagi mereka yang kalah dalam dalil 🙂 lalu mulai cari alasan dengan kata “wahabi” lalu berharap semua kebid’ahan dan kesyirikan mereka akan terlindungi, sekali lagi saya senang disebut wahabi, namun saya tidak senang anda nyepam, selain anda ada banyak lagi orang-orang yang nyepam saya hapus tanggapannya.
data pembanding hakikat wahabi liat di http://www.eramuslim.com/suara-kita/suara-pembaca/artikel-bantahan-gerakan-wahabi-dulu-dan-sekarang-1.htm . di http://www.eramuslim.com/ustadz-menjawab/aliran-wahhabi-atau-salafy.htm
Siapa yang tidak tahu Gus Dur yang sangat anti wahabi (anda sama dengan gus dur yang juga anti wahabi ga ada bedanya hehehe) namun ulama yang Gus Dur dan Kaum islam liberal sebut sebagai ulama wahabi malah menyolatkan GuS Dur , inilah bukti keikhlasan ulama “wahabi” dalam berdoa dan berda’wah lihat di http://www.voa-islam.com/news/indonesia/2010/01/01/2354/kontroversi-gus-durwahabisiapa-yang-aneh/
saya tegaskan kembali…saya tidak sefaham dgn JIL ataupun gusdur!!
saya jga dlu sempat bergaul dgn ikhwanul muslimin, hizbut tahrir, wahabi, tasawuf,….jd saya jg memahami sdkt bnyk ttg JIL…..dan saya sangat anti JIL…!!!
dan satu hal ttg wahabi … mereka mengajarkan kpd pengikutnya jgn bergaul dgn ahlul bid’ah…siapkah yg dimaksud dgn ahlul bid’ah tsb mnrt versi wahabi??
ini salah satu linknya:
http://sofyanalatsari.blogspot.com
dan blog bantahan mengenai wahabi : http://salafyindonesia.wordpress.com/2008/04/01/pengkafiran-wahhaby-1-muhamad-bin-abdul-wahhab-menganggap-para-ulama-musyrik/
“wahabi adalah senjata terakhir bagi mereka yang kalah dalam dalil lalu mulai cari alasan dengan kata “wahabi” lalu berharap semua kebid’ahan dan kesyirikan mereka akan terlindungi, sekali lagi saya senang disebut wahabi,”
nah ini skrg anda mengakui anda seorang wahabi…kenapa,…takut ya? 😀
mencari alasan.??? hahaha
saya balikan,…senjata terakhir anda ketika ,….menuduh perguruan beladiri trhdp sesuatu yg tdk dimengerti dan males berfikir adalah JIN….gampang kan
“dan sekali lagi para pembaca yang akan menilai (siapa yang mempunyai tulisan yang paling ilmiah dan syar’i) bukan anda atau saya”
bnul….kta serahkan saja penilaian tsbt kpd bloger siapa yg artikelnya provokatif, mencela kaum muslimin…hhe
artikel pembanding mengenai wahabi lihat di http://blog.re.or.id/siapakah-wahhabi.htm
Jika anda oknum NU Ghulat (ekstrim), sufi atau JIL maka sangat wajar langsung tunjuk hidung saya sebagai wahabi sebab wahabi dikatakan adalah seluruh aliran dan ormas islam selain sufi dan NU buktinya di http://ardhanaya.blogspot.com/2009/12/kebangkitan-neo-wahabi.html juga hujatan JIL terhadap wahabi di http://islamlib.com/id/artikel/arabisme-dan-gerakan-wahabi/ di http://islamlib.com/id/artikel/rendah-diri-kaum-wahhabi/ yang paling gambalng lihat di http://www.nu.or.id pada berbagai artikel mereka mnyebut wahabi semua ormas islam kecuali NU dan tarekat sufiyah
wahai saudaraku Kian santang, apakah ada yang aneh dengan statement saya? jika saya mengaku wahabi bukan karena saya takut dan mencari alasan? sebelum anda ada lagi seorang yang bernama Hasni sofyan yang punya pola pikiran sama seperti anda yang menuduh saya wahabi dan saya menjawab ” maka jika anda sealur dengan JIL dengan memfitnah semua ormas diatas, saya dengan tidak ragu mengatakan sayalah wahabi ^_^ , sebab saya tidak mau seidiologi dengan JIL lihat pengakuan saya di ” https://metafisis.wordpress.com/2009/11/22/penyimpangan-dan-kesesatan-keilmuan-tenaga-dalam/#comment-460
wahai Bung Kian santang yang semoga mendapat hidayah Allah, saya tidak males berfikir saya mengemukakan analisis berdasarkan fakta dan data dan diramu dengan dalil syar’i dan ilmiah, keilmuan sihir tenaga dalam dan ilmu metafisika saya bagi 4 : pertama dari jin, kedua dari trik ketiga dari sugesti belaka keempat gabungan antara jin, sugesti dan trik belaka, cob anda lihat berbagai artikel yang saya buat semua ilmiah dan syar’iyyah lihat di https://metafisis.wordpress.com/category/membongkar-kebohongan-tenaga-dalam-ilmu-metafisik/ lihat juga di https://metafisis.wordpress.com/category/hikmatul-iman/ para pengunjung kan dapat menilai paka saya cuma asal omong tau berbicara atas dasar dalil syar’i dan ilmiah
yub pembaca akan menilai dan dapat melihat artikel saya selalu berlandasakan dalil ilmiah dan syar’iyyah juga disertai penjelasan ulama dan ilmuan
Tertutupkah sudah hatimu
Untuk meminta maaf Dan Memberikan Maaf Mu lagi
Apakah keras hatimu
…
Tak bisa lentur lagi
Apakah Kamu Tidak Mau memaafkan Suadara,kk,adik,sepupu,dan Ke 2 Ortumu,Di Bulan Suci Ini,Masihkah ada kebencian DI saat Bulan Suci Ini DI berikan Kepada Mereka Yang Di beri kelebihan Hati Yang Lapang,Maafkan AKu Sahabat Semua$$$$$$$$$$$$
Sudah lumrah kita pernah salah”
namun apakah saya salah atau benar itu hanya Tuhan yang tahu .sahabat
Kita kini di hadapkan pada bulan suci bagi umat islam
.Yang Ku tahu aku pernah salah pada sahabat Semua,
…Kini di bulan Suci Ini Aku Minta Maaf,walau hanya lewat Dunia
Maya Ini,
Selamat Menjalankan Puasa Sahabat Ku Semua,HADAPI,HAYATI,NIKMATI,
@ perdana & santang
ada baiknya debat yg terjadi antara kalian dibuat halaman khusus seperti pada artikel debat lainnya (biar fokus).
subhanallah bung nyimak,usul anda bagus,saya akan buat kolom khusus diskusi dgn kian santang (murid hikmatul iman),smga kian santang setuju juga
On Tue Aug 10th, 2010 6:35 AM EDT
ya ampyuuunnn…tanggapan saya dhapus lagi…cpe deeechhh..
ok lah…berhubung besok sdh mulai ramadhan….saya berkhusnudzon bahwa mgkin saya salah mensubmit..
kpada seluruh kaum muslimin..selamat menunaikan ibadah syaum…semoga kita bisa menjalankan ibadah dgn hati bersih dan ikhlas sampai akhir hayat….amin
hilangkan segala benci dan dendam…mari kita fastabaqul khoirot..
Wassalammu’alaikum…..wrwb
tanggapan yang mana?
trs terang dikarenakan ada suatu faktor teknis, saya juga tidak begitu yakin saya mensubmit dgn baik….jadi masalah itu kita tuntaskan saja sampai disini. trims
@perdana
“maka jika anda sealur dengan JIL dengan memfitnah semua ormas diatas, saya dengan tidak ragu mengatakan sayalah wahabi ^_^ , sebab saya tidak mau seidiologi dengan JIL lihat pengakuan saya di ”
kepada perdana, mohon utk tdk berbelit2. saya menobatkan wahabi kepada org2 yg mengikuti dakwah/pemikiran Muhammad bin Abdul Wahab, Utsaimin, Abd bin Baz, Nashirudin al – Albani…dan ulama2 yg menerima mutlak pemikiran Muhammad bin Abd Wahab.
Nah sekarang saya tanya, apakah anda termasuk salah seorang yg mengikuti tatacara dakwah/pemikiran Muhammad bin Abdul Wahab??
adapun saya tegaskan kembali saya Anti JIL dan tidak sefaham dengan Gus dur atau faham apapun yg senada dgn pluralisme. saya lahir dari keluarga NU dan saya senang bergaul dng Ikhwanul Muslimin/Hizbut Tahrir/Nu/Muhammadiah/Persis/Tasawuf. mhn camkan, gus dur dan ulil memang dari Nu tapi Nu bukanlah gusdur dan ulil,..masih banyak NU yg lain yg masih bersih. anda boleh memanggil saya dari Ikhwanul Muslimin/Hizbut Tahrir/Nu/Muhammadiah/Persis/Tasawuf/sufi….whatever… tapi jangan panggil saya dari JIL…. saya merasa terhina jikalau anda memanggil saya dari JIL…
Dibagian mana saya berbelit-belit bung kian santang (semoga mendapat hidayah Allah) tolong sebutkan 🙂
🙂 anda “siapa” bung kian santang yang bisa menobatkan saya dan orang lain sebagai wahabi??? Mereka yang anda sebutkan adalah para ulama besar yang fatwanya banyak jadi rujukan umat muslim sedunia, saya pribadi bermanhaj salaf, jika saya dan orang-orang yang mengikuti fatwa dan pmikiran para ulama diatas anda sebut wahabi maka saya adalah 100% WAHABI, saya tidak peduli dengan julukan apa yang anda atau orang lain berikan. yang sangat benci dengan da’wah tauhid syaikh wabdul wahab di Indonesia adalah dari organisasi NU , beragam aliran tarekat, Ahmadiah, Syi’ah dan Jaringan islam liberal, mereka inilah yang ketar-ketir dengan da’wah tauhid syaikh muhamma bin abdul wahab yang terus berkembang di indonesia. Da’wah dan pemikiran Utsaimin, Abd bin Baz, Nashirudin al – Albani…dan ulama2 yg menerima mutlak pemikiran Muhammad bin Abd Wahab banyak diadopsi oleh Salafy, Ikhwanul muslimin, Muhammadiyah, Jama’ah tablik, PERSIS, Hizbuttahrir. pada masalah fiqih ada banyak perbedaan pendapat pada para ulama seperti syaikh bin baz, utsaimin, albani dan saya tidak taqlid buta dengan salah satu ulama diatas, adapun dalam masalah akidah mereka smua tidak ada yang berbeda pendapat.
jika anda tidak keberatan disebut sebagai ikhwanul muslimin, HT, Muhammadiah, PERSIS maka anda sudah menjadi wahabi juga hehehe Selamat dech anda telah menobatkan diri anda sendiri sebagai wahabi 🙂 lihat siapa yang dimaksud sebagai wahabi di http://www.nu.or.id/page.php?lang=id&menu=news_view&news_id=18875 IM, HT , FPI dimasukkan kedalam kategori WAHABI juga 🙂
jaringan islam liberal mengkategorikan salafy, Jama’ah tablik, HT, IM, sebagai wahabi dan termasuk dalam jaringan islam transnasional saya khawatir anda ini antek JIL sebab mengkampanyekan label wahabi pada ormas islam ( kata “khawatir” bukan saya melabeli anda JIL dan bukan kalimat justfikasi anda harus paham itu!)
lihat penjelasan asep sobari di hidayatullah yang membahas kampanye JIL (wahabi dan islam transnasional) da termasuk diri anda yang mengkampanyekan wahabi juga 🙂 http://hidayatullah.com/index.php?option=com_content&view=article&id=8998:2009-08-10-23-38-58&catid=71:wawancara&Itemid=73
Hidayatullah.com–Istilah Wahabi dan transnasional mendadak terkenal. Tanpa ada angin dan hujan, ia, tiba-tiba dikaitkan dengan teror bom. Uniknya, yang meluncurkan istilah Wahabi bukan orang yang selama ini dikenal intens ada sangkut-pautnya dengan Islam. Lebih merepotkan, media ikut andil mengkampanyekan stigma itu tanpa mengerti benar apa arti sesungguhnya istilah itu berikut dampaknya. “Ada semacam pembajakan istilah “Islam transnasional” dan “Wahabi” akhir-akhir ini,” kata Asep Sobari.
Kali ini, http://www.hidayatullah.com, mewawancarfai peneliti sejarah Islam pada Institute for the Study of Islamic Thought and Civilizations (INSISTS) Asep Sobari, Lc (33). Lulusan Pesantren Modern Darussalam Gontor Ponogoro (1994) dikenal pengamat sejarah Islam. Ia pernah melanjutkan studi di Univ. Islam Madinah (1999), tempat pemikiran Muhammad Syeikh Abdullah bin Wahab berkembang. Kepada http://www.hidayatullah.com secara panjang lebar Asep menjelaskan ada apa dibalik stigma “Wahabi” dan “transnasional” yang akhir-akhir ini marak dibicarakan.
Istilah wahabi, akhir-akhir ini seolah menjadi polemik oleh sejumlah golongan. Bisakah antum menjelaskan latar belakang istilah itu?
Istilah Wahabi ini istilah yang dimunculkan dan dikaitkan dengan gerakan Muhammad Syeikh Abdullah bin Wahab di Arab Saudi. Menurut saya, dari segi mazhab, sebenarnya Syeikh Abdullah bin Wahab juga menganut mazhab Hambali. Di mana mazhab itu adalah merupakan salah satu dari 4 mazhab lainnya yang diakui oleh seluruh negara. Termasuk NU yang menganut ahlussunnah Waljamaah (ASWAJA). Dalam masalah akidah tidak ada sesuatu yang baru dan melenceng darinya. Yang ada cuma penyegaran dari Ibnu Taimiyah. Pandangan akidanya murni. Makanya dikenal dengan memurnikan tauhid.
Tapi mengapa dikaitkan dengan teror?
Ya itu dia. Jadi letak ekstrim nya di mana? Apalagi dikait-kaitkan dengan ektrimis dan teroris. Kok bisa, dari mana?
Menurut Anda, dari mana penyebutan istilah Wahabi itu?
Sebenarnya istilah ini bukan dinamakan oleh mereka sendiri (Syeikh Muhammad Abdullah Bin Wahab atau kelompoknya), melainkan justru dari pihak golongan luar. Masalahnya, kenapa orang luar yang mengatakan Syeikh Abdullah bin Wahab adalah gerakan Wahabi? Padahal ia sendiri tidak mengatakan demikian. Nah, kita patut mempertanyakan kepada yang memberi sebutan itu. Menurut mereka Wahabi itu sebenarnya siapa dan apa? Apa gerakannya apa gagasanya? Semua itu bisa diskusikan secara ilmiah dan melalui jalur akademis. Sudah banyak literatur yang membahas gagasan-gagasan Abdullah Bin Abdul Wahab. Setidaknya, dari situ bisa mengetahui, apa benar Wahabi itu menebarkan aroma teror dan tindakan ekstrimisme sebagaimana disebutkan beberapa orang yang tak mengerti benar.
Bagaimana pandangan Syeikh Abdullah bin Wahab tentang kekerasan, misalnya?
Menurut catatan sejarah, beliau sendiri tidak memiliki gagasan maupun pemikiran seperti itu. Beliau tidak pernah membolehkan pembunuhan. Jangankan pembunuhan terhadap Muslim, di luar Muslim juga diharamkan untuk dibunuh. Jadi, sekali lagi, tidak ada pandangan beliau yang mengidentifikasi sebagai gerakan ektrimisme.
Bagaimana kasus konflik suku dan perang saudara di Arab?
Adapun sejarah perang, praktis semua Negara punya sejarah konflik atau perang. Tapi aneh saja bisa dikaitkan dengan kasus terorisme. Dan apa kaitannya dengan Syeikh Abdullah bin Wahab. Lagi pula saya masih bingung istilah Wahabi itu apa? Coba yang melontarkan pernyataan itu menjelaskan. Apakah orang yang ada di Saudi atau yang mengikuti pemikiran Syeikh Abdullah Bin Wahab.
Jadi apa sebenarnya yang terjadi dengan munculkan istilah Wahabi itu?
Yang membuat istilah Wahabi sebenarnya adalah orang ataupun gologan di luar kelompok penganut pemikiran Syeikh Abdullah Bin Wahab yang tidak senang dengan gerakannya. Dalam sejarah, ada gerakan rival politiknya, berkaitan dengan Dinasti Ustmaniyah, pemerintah di Hijaz, dan sejumlah perbedaan paham antara mazhab Abdul Wahab dengan ulama Hijaz. Kemudian, muncullah stigma-stigma yang dimunculkan untuk mendeskriditkan Abdullah Bin Wahab. Namun hal itu pernah diluruskan oleh beliau. Jadi, sebetulnya, nama atau istilah Wahabi itu bukan dari dalam, melainkan dari luar untuk memberikan stigma dari nama ini. Untuk lebih menarik, kemudian tokoh gerakan itu dikenallah menjadi gerakan Wahabisme, yang pada dasarnya, tidak memiliki keterkaitan dengan Abdullah bin Wahab di Arab Saudi.
Jadi semacam ada pendistorian sejarah ya?
Ya benar. Ada semacam pendistorsian fakta sejarah. Sekarang ini banyak kelompok gerakan Islam sangat eksis. Sebagian memakai pemikiran Syeikh Abdullah bin Wahab. Namun belum tentu mewakili orisinalitas pemikiran Syeikh bin Abdul Wahab sendiri. Bisa tidak representative. Sama dengan istilah transnasioanal yang sering didengung-dengungkan sekarang ini.
Mereka menyebut istilah transnasional maksudnya apa? Itu definisi yang tidak jelas. Mendefinisikan ada keterkaitan pola-pola gerakan Islam Indonesia dengan Islam di luar negeri itu terlalu dangkal. Karena pada dasarnya Islam tidak menganut pembedaan lokal atau internasional. Islam tidak mengenal territorial dan Negara, semua sama. Semuanya dasarnya transnasional. Tokoh-tokoh Islam di manapun, pernah belajar Islam di Timur Tengah. Termasuk tokoh-tokoh NU. Rahmatan lilalamin itu trananasional. Namanya juga rahmatan lillalamin. Jadi menurut saya, ada pembajakan terminologi. Kemudian didefinisikan tertentu untuk kepentingan tertentu. Kita ini Islam rahmatan lil’alamin bukan Islam lokal. NU dan Muhammadiyah juga seperti itu. Justru kalau ada Islam lokal, malah nggak jelas alias bid’ah. Shalat kan satu dan dasar-dasar pemikirannya kan satu.
Jadi pembagian istilah nasional dan transnasional itu menyesatkan gitu?
Ya. Contoh nyata. Ada buku berjudul “Ilusi Negara Islam”. Buku yang menjadi polemik karena sumbernya mereka sendiri. Ada sih yang merujuk Gus Dur dan Syafii Maarif. Tapi yang jelas, buku ini didukung Libforaall, sebuah LSM asing di Indonesia. Menurut saya, ini adalah transnasional paling nyata. Menyebut dengan Islam transnasional dengan kekuatan lokal. Libforaall itu bukan lokal, jadi ini harus dikritisi.
NU dan Muhammadiyah juga terpengaruh transnasional. Pendirinya NU ada hubungan dengan transnasional. Para kiai ada hubungan dengan ulama di Mekah, hijaz dan lainnya. Tokoh-tokoh NU di Indonesia itu punya keterkaitan dengan [alm] Syeikh Alawi Al-Maliki di Mekkah. Jadi tidak murni mazhab lokal. Selain itu, secara resmi Imam Syafii lahir di Gaza dan besar di Mekah. Lalu belajar di Mesir dan kemudian dipakai di Indonesia, termasuk NU. Toh tidak pernah dipermasalahkan. Apalagi dianggap transnasional.
Jika definisi Islam transnasional adalah sebuah gerakan yang berafiliasi baik secara mazhab dan pemikiran ke ulama Timur Tengah, maka seluruh gerakan Islam di Indonesia adalah transnasional. Jangan lupa, pendiri dua ormas besar ini (Muhammadiyah dan NU) pernah belajar di Timur Tengah dan memakai mazhab mereka.
Lantas, bagaimana dengan pendefinisan beberap pihak tentang Wahabi dan kaitan dengan teror itu?
Ada semacam pembajakan istilah “Islam transnasional” dan “Wahabi” akhir-akhir ini. Apalagi, jika istilah tersebut dikonotasikan negatif, sebagai gerakan penebar teror. Terminologi buatan itu diredefiniskan untuk kepentingan tertentu. Saya tidak menafikan orang yang berfikir kekerasan. Teror mungkin ada. Tetapi terorisme itu dipicu bukan hanya satu faktor saja. Bisa saja orang melakukan kekerasan tapi jangan hanya dibahas dan dirujuk berdasar ciri madzab tertentu. Karena itu sangat tidak arif. Menurut saya, ini stigmatisasi dan kesalahan besar. Sekarang ini, dengan cara memberi stigma, bahkan sampai menyebut cirri-ciri fisik; misalnya mereka yang menggunakan celana pendek atau berjenggot dan lainnya ada sebuah stigmatisasi dengan target-target tertentu. Intinya, ada upaya agar kaum Muslimin kehilangan identitas. Ada usaha agar umat Islam menjadi tersudutkan dan agar orang menjalani Islam menjadi takut. Padahal menghidupkan sunnah kan mulia. Apa masalahnya dengan berjenggot dan mencintai Rasulullah, dengan berpakaian yang lebih Islami, dan dari segi-segi kesopanan sudah jelas dari nilai-nilai Islam.
Adakah pihak asing mengintervensi munculnya stigma Wahabi dan Transnasional?
Buku “Ilusi Negara Islam” merupakan bentuk transnasional yang nyata.
Siapa yang diuntungkan dalam kasus ini?
Yang punya kepentingan. Tidak perlu mengatakan pihak siapa. Stigma itu muncul karena ada benturan dua kekuatan. Kekuatan yang dominan yang ingin mapan. Kalau tidak kuat secara argumentasi maka dengan stigma. Dan ini dalam sejarah perjuangan Nabi, sering digunakan oleh kafir Quraisy. Mereka tahu rasulullah tahu, bahwa Rasul adalah al-amin, tapi mulai ajaran baru kemudian yang muncul stigma, bahwa nabi adalah dukun tukang sihir dan lain sebagainya. Plagiat dan lainnya. Karena orang Quraisy tidak bisa melawan secara argumentasi. Mereka ketakutan betul dan mempertahankan kekuaran mereka dengan stigma dan ini sudah sunnatullah. Islam dikaji ratusan tahun oleh orang barat. Mereka tahu betul. Meski mereka melakukan penggerogotan, Islam terlalu kokoh. Selalu bisa dipatahkan. Meski umat Islam mundur. Tapi mereka tahu, umat Islam memiliki satu kekuatan yang ketika bangkit dan sadar bisa menjadi kekuatan yang tak terkalahkan. Jadi harapannya, stigma itu membuat umat Islam tidak pede atau inferior dan tidak memuliki imunitas.
Bagaimana dengan tuduhan mantan Kabakin Hendropiono atau Komandan Densus 88, Suryadarma Salim yang mengatakan, ada hubungan bom dengan pendirian Daulah Islamiyah?
Minta kejelasan yang sejelas-jelasnya pada mereka. Apa yang dimaksud Wahabi oleh mereka?. Sebelum ditanggapi lebih jauh. Apakah betul definisi yang dimiliki oleh Syeikh Abdullah bin Wahab. Mereka menyinggung-nyinggung Daulah Islamiyah. Lha di Arab Saudi sendiri, tidak ada satupun wacana Daulah Islamiyah, apa lagi usaha menggulingkan Negara yang syah selama tidak benar-benar 100 persen kafir. Wong di Saudi demonstrasi saja haram. Kenapa haram, karena dianggap satu tindakan yang menjurus ke tindak satu pemberontakan. Sangat aneh jika Wahabisme dikaitkan dengan pendirian Negara Islam. Menyebut Wahabi saja mereka gak jelas maksudya apa.[Syaiful Anshor/cha/www.hidayatullah.com]
Om nanya om, shaolin itu pakai tenaga dalam, apakah juga pakai jin?
Trus, nanya juga om.. Bukankah uda jelas bahwa islam dikatakan akan terbagi jadi 73golongan..lantas kenapa masih merasa benar2an golongan krn masing2 golongan pasti merasa dirinya yg terbenar.. Sedangkan saya yakin hanya Allah sang maha benar dan maha mengetahui kebenaran dalam hati 😀
Kalau Anda sudah yakin merasa salah, silakan saja. Kami tidak punya urusan apapun dengan Anda.
Lho saya nanya ke om perdana ahmad kok yg jawab om widjoyo?
Apakah om widjoyo sebenarnya om perdana ahmad?
Trus jawabannya kok kayak sewot? Bukannya wajar kl ga tau itu nanya? Lagian saya ga cari gara2/urusan dg yg beda agama kok om widjojo, saya nanya ke om perdana yg kayaknya juga muslim 🙂
Ane adalah admin blog ini, bareng dengan perdana ahmad.
Buat apa nanya? Anda sendiri bilang bahwa masing2 golongan pasti merasa dirinya yg terbenar. Artinya Anda sendiri sudah merasa diri yang terbenar.
Xixixixi saya nanya karena saya suka belajar dari arah mana saja.. Baik dari anak kecil ataupun bahkan dari orang gila… Karena saya suka membaca dan mengetahui cara pandang orang.. Akan tetapi kok tanya saya ditanggapi lain oleh om widjojo sbg admin. Xixixi admin emosional itu ngeri 🙂 semoga ga salah sangka dan buruk sangka pd saya xixixixi 🙂
Ya sudahlah.. Biar sang maha menilai yg menilai hohohoho
Saya rasa kedewasaan om perdana ahmad lebih baik dari om admin widjojo dlm menanggapi komentar orang lain.. Semoga kl ada non muslim nanya, ditanggapi oleh om perdana, bukan om widjojo yg emosional xixixi kasian tuh org yg bener2 mau cari tau ttg islam xixixixi
( Kira2 komentar ini dihapus gak yah oleh admin xixixixi)
Karena Anda sudah merasa paling benar, tidak ada gunanya kami menjawab. Silakan Anda lanjutkan saja sendiri. Keluarlah dari blog ini, tidak ada gunanya kami berinteraksi dengan Anda.
Jika ada orang nanya dan jawabannya kayak dirimu menjawab duhai widjojo .. •✗ï✗ï✗ï•° ✗ï✗ï✗ï•°™ islam akan diketawain habis2an … Atau makin sedikit bahkan mungkin ga ada mualaf baru •✗ï✗ï✗ï•° ✗ï✗ï✗ï•°™
Belajarlah kedewasaan menjawab dari om perdana ahmad dulu xixixixi
wah,,,wah,,,,,kalian belum memasuki satu persatu………..organisasi tersebut,,,,,,mengapa berani menghakimi…………….berpikirlah………….jawablah…..komentarlah.dengan
hasil dari pemikiran dan pengalaman pribadi anda kan ALLAH telah memberikan pikiran dan hati…………ya gunakanlah…….jangan hanya bisa nyontek aja…………ya
Kisah Nyata Stress / Psikis Tidak Terdeteksi Oleh Ruqyah
Ini betul2 kisah nyata yaitu adik saya sendiri yang sering pingsan tiba2 dan sering melawan orang tua …
singkat cerita karena ortu sdh tidak tahan didatangkan lah pe-ruqyah syar’i … dan katanya banyak sekali jin yang ada di dalamnya akan tetapi setelah diobati beberapa kali namun tak kunjung sembuh ……… tp setelah dibawa ke psikiater dan diterapi Alhamdulillah sekarang jauh berbeda sikapnya dan tidak lagi sering pingsan tiba2….
Ini menunjukkan Ruqyah tidak bisa MENDETEKSI / MEMBEDAKAN orang stress/psikis dgn orang yang kemasukan jin.
Saran saya jangan cepat2 ambil kesimpulan semuanya karena ada gangguan jin ditambah lagi ada hadits:
Ibnu Mas’ud menuturkan : aku telah mendengar Rasulullah SAW bersabda : “Sesungguhnya Ruqyah, Tamimah dan Tiwalah adalah syirik.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
Mohon Tanggapannya.
Terima Kasih
sesama umat muslim ko’ saling memojokan…
apa ga salah tuch…???
perasaan umat islam itu layaknya sebuah tubuh
jika salah satu organ sakit maka seluruh tubuh ikut merasakannya,,
ko’ ini malah tidak demikiaan,,
ASTAGHFIRULLAH….
Wahai kaum muslimin ayooo bersatu satukan perbedaan dalm satu keyakinan Al_Quran dan Sunnah dan jgn saling bercerai berai…
moga kita selalu ada dalam rahmat dan hidayah allah swt. amiiiin….
justru oleh perdana hal ini disengaja,biar org lain pada ribut ,dia yg buat buku tentang ini dan dijual..dapat uang kan?! Malah dia mau jdi wasit pertarungan antara islam dan nonislam!apakah ini ukhuwahislamiah.?!hati2 org ky gni,ngaku ustad,lskar jihad tp ahlak busuk hati!dengki ssama !takut klw ada 1 org muslim maju!
wkwkkwkw…..heran saya blog ini… sdh lama saya baca semua artikelnya…
Ilmu Allah maha luas… biarlah mereka bergelut di bidangnya masing2… jangan memaksakan pendapat dan keyakinan anda kepada orang lain dengan cara begini… tapi sampaikanlah secara langsung di sertai dengan hikmah..tutur kata yg baik dan sopan… adab dan tingkah laku yg baik…
berdebat d blog..gk ada abis2nya…. kalau menurut pembuat blog ini ada seseorang yg “nyimpang dari syariat” yaaa… temui aja langsung ajak dialog kalau anda benar gk usah di tunjukin ke khalayak ramai aib/kesalahan orang itu…cukup orang itu sendiri mengakui kepada pengikutnya…begitu juga sebaliknya…. di blog ini malah kurang baik kayaknya…. jadi debat kusir akhirnya…